Bantah Tarik Bayaran Rapid Test, Kepala Puskemas Wasior : Kami Hanya Keluarkan Surat Kesehatan

WASIOR – Kepala Puskesmas Wasior Kabupaten Teluk Wondama dr.Aldyf Roring membantah pihaknya memungut bayaran rapid test bagi pelaku perjalanan. Dia juga menyatakan pengurusan surat kesehatan untuk pelaku perjalanan tidak berbayar alias gratis.

Aldyf mengakui pernah ada pelaksanaan rapid test yang dikenakan bayaran. Namun hal itu hanya dilakukan kepada beberapa oknum warga yang ketika itu ‘memaksa’ naik ke kapal KM Gunung Dempo untuk mengambil titipan.

Rapid test yang berbayar itupun bukan kepunyaan Puskesmas atau bantuan Gugus Tugas Covid-19 melainkan milik salah satu staf Puskesmas Wasior yang dibeli secara mandiri.

“Jadi rapid test yang dipakai itu (yang dikenakan bayaran) milik petugas medis Puskesmas Wasior yang punya apotik. Dia beli dengan uang sendiri. Kalau untuk surat kesehatan tidak ada biaya sama sekali, “ kata Aldyf kepada rombongan anggota DPRD dari daerah pemilihan I sewaktu melakukan kunjungan kerja ke Puskeswas setempat, Kamis (24/7/2020).

Baca Juga :   Gubernur PB Sebut Karateker Bupati dan Walikota Belum Ada Petunjuk

Penjelasan Puskesmas Wasior itu untuk mengklarifikasi informasi yang sempat beredar di masyarakat bahwa ada pungutan rapid test yang mencapai 400 ribu per orang.

Di hadapan rombongan DPRD Teluk Wondama yang dipimpin Munawar Jamalu, Aldyf menyebut, selama ini petugas Puskesmas tidak diberi kewenangan untuk melakukan rapid test bagi pelaku perjalanan. Tes cepat untuk deteksi virus corona itu seluruhnya dipusatkan di RSUD Teluk Wondama.

“Seharusnya semua Puskesmas bisa lakukan rapid (untuk mempermudah dan mempercepat layanan). Coba tanya di Puskesmas Sabubar (distrik Wamesa), tidak ada rapid di sana, semua dilayani di RSUD. Jadi kami tidak layani rapid, kami di sini hanya keluarkan surat kesehatan, “ ujar Aldyf.

Kendati demikian dia menambahkan, Puskeswas Wasior juga membeli secara mandiri alat rapid test untuk kebutuhan petugas medis dan pegawai Puskesmas.

Baca Juga :   BPBD Toraja Utara Membiarkan Poros Penghubung Kecamatan Rantebua-Kecamatan Buntao’ Tertutupi Material Longsor.

“Ada rapid yang kami beli sendiri dari dana kapitasi khusus untuk nakes (tenaga kesehatan) kami. Setiap dua minggu kita lakukan rapid test untuk nakes kami. Ini merupakan protokol kesehatan untuk menjaga petugas kami dan juga pasien.
Kami juga siapkan mesin cuci untuk mencuci pakaian nakes supaya tidak dibawa ke rumah juga melakukan disinfektan, “ jelas Aldyf.

Beberapa warga yang ditemui media ini usai mengurus surat kesehatan di Puskesmas Wasior mengaku tidak diminta bayaran sama sekali.

“Tidak bayar sama sekali. Di Wasior ini bagus, semua gratis, tidak sama di daerah lain, “ ujar seorang warga yang akan berangkat ke Manokwari menggunakan kapal Ekspress Bahari pada Kamis siang.

Sekedar diketahui, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Teluk Wondama dr.Yoce Kurniawan sebelumnya juga telah menegaskan pelaksanaan rapid test bagi masyarakat di Wondama sejauh ini masih gratis. (Nday)

Baca Juga :   Pesan Bupati Untuk Calon Wisudawan STIH Manokwari

Pos terkait