Bangga Jadi Pembawa Baki, Gloria Airori Ingin Masuk IPDN, Yuliani Jadi Polwan

WASIOR – Gloria Airori tampak sumringah. Demikian pula Yuliani, berulang kali keduanya melempar senyum. Keceriaan juga tampak nyata pada wajah rekan-rekan mereka sesama anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra).

Gloria dan Yuliani bersama 48 anggota Paskibra lainnya baru saja menyelesaikan tugas sebagai pengibar dan penurun Sang Merah Putih pada upacara HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-74 di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Tugas maha penting itu mereka tuntaskan dengan sempurna.

Gloria yang merupakan siswi kelas 12 SMAN 01 Wondama menjadi pembawa baki pada peringatan detik-detik Proklamasi di pagi hari. Sementara Yuliani bertugas pada upacara penurunan bendera di sore hari.

Saya sangat merasa lega sekali karena sudah melaksanakan tugas dengan baik, “ ujar Gloria yang merupakan anak ketiga dari pasangan Elton Airori dan Marice Berotabui ditemui usai upacara penurunan bendera, Sabtu sore (17/8) di lapangan apel perkantoran Pemkab Wondama di Isei.
Hal yang sama dirasakan Yuliani. “Lega dan bangga dan karena sudah menjalankan tugas dengan baik, “ucap siswi SMAN 01 Wondama ini.

Baca Juga :   Jadi Paslon Independen Pertama di Wondama, Pasangan HEMAT Tidak Incar Nomor Urut Khusus

Pembawa baki memang selalu menjadi pusat perhatian. Posisi yang terbilang istimewa itulah yang membuat pembawa baki selalu merasakan tekanan mental yang lebih besar dibanding anggota Paskibra lainnya. Hal itu pula yang dirasakan Gloria dan Yuliani.

“Saat naik dan turun tangga, ada grogi, gugup. Tapi sudah diajarkan oleh pelatih bagaimana menghilangkan itu jadi bisa dengan tenang naik tangga, “ kata anak ke-4 dari bersaudara ini.

Keduanya mengaku sangat bangga bisa menjadi anggota Paskibra 2019 apalagi terpilih menjadi pembawa baki.

“Awalnya tidak menyangka bisa dipilih (jadi pembawa baki) tapi akhirnya bisa menjalakan tugas dengan baik sehingga merasa puas dan bangga, “ ucap Gloria yang bercita-cita bisa masuk IPDN.
Bagi Yuliani menjadi Paskibra adalah sesuatu yang sangat membanggakan. Tidak hanya bagi diri sendiri tapi juga bagi orang tua dan sekolah.

Baca Juga :   Korban Peristiwa Wasior Berdarah Tuntut Negara Ganti Rumah yang Dulu Dibakar, Jaminan Pendidikan hingga Bayar Denda Adat

“Dari Paskibra kita bisa belajar tentang kepemimpinan. Juga bisa menjadi pribadi yang disiplin, “ kata dari pasangan Suherman dan Ramsia Ampo ini.

Perasaan senang dan bangga juga dirasakan Mika Tandi, Bonefasius Namelubun dan Yaber Wamafma yang bertindak sebagai penggerek dan pembentang bendera pada upacara pengibaran bendera. Demikian pula Melvin Ayomi, Mansar Irow Wandau dan Boby Bokwai Florens yang menjadi penurun dan pelipat bendera pada saat aubade.

Banyak hal positif yang didapat dari Paskibra. Mulai dari pentingnya disiplin diri, membangun kepercayaan diri hingga bagaimana menjadi pribadi yang unggul namun tetap memiliki ahklak dan moral yang baik.

“Jadi Paskibra kita dapat banyak pelajaran tentang peranan kita dalam kehidupan, diajarkan untuk beretika baik, tidak melawan orang tua dan jadi pribadi yang positif, “ kata Bonefasius yang bercita-cita menjadi tentara.

Baca Juga :   Soal Kodim Teluk Wondama, Dandim Manokwari : Kalau Dananya Siap Tahun Depan Saya Bangun

Kebanggaan juga dirasakan Bupati Bernadus Imburi. Orang nomor satu Wondama ini memberikan apresiasi yang tinggi kepada segenap anggota Paskibra yang telah menjalankan tugas dengan sempurna.

“Saya sangat bangga sekali. Saat pagi hari maupun di sore tadi, Paskibra melakukan tugas dengan sangat sangat baik. Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan untuk anak-anakku semua anggota Paskibra. Juga bagi para pelatih dan semua yang lain yang ikut terlibat, “ ucap Imburi pada resepsi kenegaraan di Taman Masasoya Topai Wasior, Sabtu malam. (Nday)

Pos terkait