MANOKWARI,– Abia Indou, salah satu Putra Arfak asal Manokwari sebagai kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jakarta Selatan memimpin diskusi dengan Tema merajut kembali persatuan dalam bingkai Pancasila.
“Sub tema yang kami diskusikan kemarin tentang melacak akar solusi konflik di Papua, karena di Papua terus terjadi konflik antara Militer dan Masyarakat sipil Papua yang menurut saya bahkan dilegalkan oleh Negara,” ujar Abia Indou melalui sambungan telpon, Senin (21/10).
Dikatakan Diskusi yang ia gagas bersama DPC GMNI Jakarta Selatan itu menghadirkan sejumlah pembicara, Direktur Analisis Kebijakan IC Comunyti Amos Suryo El Tauroy dan Mastono Alumni GMNI.
“Dari hasil dialog ini, saya selaku ketua Panitia dan anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia cabang Jakarta Selatan, berharap jangan lagi pendekatan penangan konflik di Papua dilakukan dengan cara Militer, harus dengan cara yang humanis, karena kehadiran militer di Papua akan membangkitkan kembali trauma sejarah yang berpuluh – puluh tahun dialami oleh masyarakat Papua,” kata Abia Indou.
Dalam diskusi tersebut membahas tentang isu Papua saat dihegemoni oleh isu nasional sehingga saat ini publik lebih condong untuk mengonsumsi informasi bersifat nasional, sementara Konflik Papua seakan – akan hilang dari media dan berita – berita yang di kuasai oleh negara dan pemerintah.
“Saya juga minta agar media memberikan ruang yang luas untuk mengesplor informasi tentang Papua yang sebenarnya, jangan kemudian isu di Papua lalu ditutup dengan perbuatan kekuasaan di Pusat, padahal di Papua masih terdapat masalah kemanusiaan,” lanjut Abia Indou.
AD
