WASIOR – Kapolres Teluk Wondama AKBP Yohanes Agustiandaru menyatakan pengamanan terhadap proses PSU (pemungutan suara ulang) pada 4 TPS di kota Wasior sesuai perintah Mahkamah Konstitusi akan dilakukan secara maksimal.
Selain jajaran Polres sendiri, pengamanan juga diperkuat dua regu Brimob dari Polda Papua Barat yang berjumlah 60 orang. Puluhan anggota pasukan elite kepolisian itu telah berada di kota Wasior menjelang pembacaan putusan MK beberapa waktu lalu. Mereka akan terus disiagakan di Wasior sampai dengan usai pelaksanaan PSU nanti.
“Sudah ada 60 anggota Brimob BKO Polda Papua Barat. Kita juga melibatkan rekan-rekan TNI,”ujar Ndaru, sapaan karib Kapolres Wondama ditemui di sela-sela meninjau titik banjir di Kampung Tandia Distrik Rasiei, baru-baru ini.
Kapolres memastikan semua tahapan PSU hingga penetapan hasil Pilkada bakal mendapatkan pengamanan dan pengawalan ketat dari aparat keamanan.
“Karena MK perintahkan maksimal 30 hari sudah PSU sehingga tahapan-tahapn ini akan kami koordinasikan ke KPU dan kita akan amankan setiap tahapan termasuk nanti pada hari pelaksanaan PSU di 4 TPS,”ujarnya.
Ndaru menambahkan pola pengamanan akan disesuaikan dengan eskalasi atau tingkat kerawanan yang berkembang. Jika potensi kerawanan meningkat maka bisa saja penebalan pasukan dilakukan demi mengantisipasi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kita lihat perkembangan situasi kalau eskalasi meningkat maka kita akan minta tambahan pasukan. Tapi untuk sementara ini saya rasa 60 Brimob ini sudah cukup,”ucap alumni Akpol ini.
Adapun semenjak putusan MK dibacakan penjagaan di kantor KPU dan Bawaslu diperketat. Setiap hari kantor penyelenggara pemilu itu dijaga oleh personil Brimob dan satuan Dalmas Polres Wondama. Aparat kepolisian juga terpantau rutin melakukan patroli siang dan malam.(Nday)
