Aktivis Perempuan dan Anak Protes Viralnya Foto Ibu Menyusui dalam Ruang Tahanan

MANOKWARI- Aktivis Perempuan dan Anak Manokwari menyayangkan beredarnya foto dan pemberitaan seorang ibu yang menyusui bayi di balik jeruji besi. Kejadian tersebut tentunya akan berimbas pada penilaian suatu daerah terhadap minimnya ketersediaan fasilitas pelayanan publik bagi perempuan dan anak.

“Memang foto ibu menyusui itu tidak boleh diviralkan karena perlu diketahui bahwa standar operasional prosedur tentang pelayanan publik telah ditentukan secara Nasional. Beredarnya foto itu secara tidak langsung akan menunjukan bahwa pelayanan publik di daerah, baik Instasi Pemerintah atau TNI/Polri tidak disiapkan,” ucap Aktivis Perempuan dan Anak Manokwari, Yuliana Numberi, Kamis (12/9/19) saat berkunjung ke Mapolres Manokwari.

Dari hasil kunjungan yang dilakukan, fasilitas pelayanan publik untuk ibu menyusui sudah disediakan oleh Polres Manokwari, dan sebagai Aktivis, Yuliana berharap perlindungan terhadap perempuan dan anak, sekalipun telah berstatus sebagai tahanan harus mendapat pelayanan maksimal.

Baca Juga :   Tingkatkan Kualitas SDM Perpustakaan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Manokwari Gelar Bimtek

“Ternyata Standar Operasional Prosedur (SOP) Polres Manokwari berkaitan dengan ruang khusus Ibu Menyusui/Laktasi telah disiapkan pada SatIntelkam, SatLantas dan Unit PPA Satreskrim. Bersama Ikatan Bidan juga telah kami sampaikan kepada Kapolres agar dalam kunjungan berikutnya, sang anak diantar ke ruang Laktasi dan selanjutnya dipertemukan bersama ibunya,” lanjut Yuliana Numberi.

“Kami belum tau siapa yang mengambil foto itu, dan diviralkan juga tidak pantas menunjukan semuanya karena tentu melanggar Haknya sebagai perempuan sekalipun telah berstatus sebagai tahanan Kepolisian.” terangnya. (sgf)

Pos terkait