68 Kampung di Wondama Siap Gelar Pilkam Bulan Desember

WASIOR – Sebanyak 68 kampung dari 75 kampung di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat akan menggelar pemilihan kepala kampung yang dijadwalkan pada bulan Desember mendatang.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Hendrik Rico Tetelepta menjelaskan, sebagaimana ketentuan dalam UU nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, setiap calon kepala kampung wajib menyampaikan visi dan misi juga menggelar kampanye layaknya Pilkada maupun Pileg.

Proses pemilihannya sendiri dilakukan oleh panitia pemilihan yang dibentuk di setiap kampung. Sebagai kendali, telah dibentuk juga panitia pemilihan kepala kampung di tingkat kabupaten yang dipimpin Asisten Bidang Pemerintahan.
“Sekarang ini ada beberapa kampung yang telah berjalan tahapannya. Ada banyak calon yang kita lihat sudah memasang visi misi lewat baliho. Kita harapkan di kampung juga ada proses dekmorasi yang baik sehingga bisa menghasilkan kepala kampung yang mampu bekerja untuk kepentingan masyarakat, “ kata Tetelepta pada pembukaan Bimtek Pemilihan Kampung di Kantor Distrik Rasiei, Rabu.

Baca Juga :   Semakin Membaik, Kasus Aktif Covid-19 di Wondama Tinggal 5 Orang

Pada kesempatan itu, Inspektur Kabupaten Teluk Wondama Palino Phiter Lambe mengharapkan masyarakat memanfaatkan momentum demokrasi di tingkat kampung yang pertama kali digelar di Wondama untuk memilih sosok terbaik sebagai pemimpin kampung.

“Pililah orang yang bertanggung jawab. Jangan sampai orang yang hanya mau mencalonkan diri karena lihat uang (dana desa yang besar), “ kata Lambe yang juga menjabat sebagai Sekretaris Panitia Pemilihan tingkat kabupaten.
Lambe juga mengingatkan bahwa pengawasan terhadap dana desa saat ini sudah berlapis mulai dari Inspektorat, Kepolisian, Kejaksaan hingga KPK.

Karena itu bagi siapapun yang kelak terpilih sebagai kepala kampung agar memanfaatkan anggaran desa dari APBN maupun dari sumber lainnya dengan baik untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat bukan untuk memperkaya diri atau kepentingan pribadi lainnya.

“Jadi tidak ada celah lagi bagi kita untuk main-main. Jangan sampai di akhir tugas kita ada di Kampung Ambon (lembaga pemasyarakatan Kampung Ambon di Manokwari), “ ujar mantan Kepala Bappeda ini. (Nday)

Pos terkait