5000 Lebih Pelanggan Indihome Manokwari Tak Bisa Akses Internet

MANOKWARI– Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir layanan data atau akses internet di Wilayah Papua dan Papua Barat. Pemblokiran internet tersebut awalnya hanya untuk data seluler atau smartphone saja, sementara layanan internet masih bisa diakses melalui wifi.

Belakangan, semua layanan internet tidak bisa diakses kecuali jaringan internet yang menggunakan visat atau satelit. Dan koneksi internet ini terutama hanya tersedia atau digunakan oleh instansi pemerintah, swasta, serta perhotelan saja.

Kepala PT Telkom Manokwari, Rifai Abdulah mengatakan, pemblokiran layanan internet dilakukan sejak 19 Agustus lalu. Keputusan tersebut merujuk pada pemberitahuan dari Kementerian Komunikasi dan Informasi nomor 155/HM/KOMINFO/08/2019 per tanggal 21 Agustus.

“Pelayanan memang sakit telinga, banyak komplain yang masuk terkait dengan pemblokiran intenet tetapi setelah kita jelaskan ada yang bisa paham. Ada sebanyak 5000-an pelanggan indihome aktif dan tersebar di daerah perkotaan terkena dampak pemblokrian internet,” jelas Rifai, Jumat (30/8/2019).

Baca Juga :   Pilkada Serentak 2020, Gubernur Ajak ASN Harus Netral

Dengan pemblokiran internet ini banyak masyarakat yang datang ke plaza Telkom Manokwari meyampaikan keluhan.

Kominfo kembali mengonfirmasikan pemblokiran internet di wilayah Papua dan Papua Barat seuai dengan pemberitahuan Kominfo nomor 159/HM/KOMINFO/08/2019.

Pemblokiran internet sebenarnya sudah dilakukan pasca-demonstrasi yang berakhir dengan kerusuhan di Manokwari 19 Agustus lalu . Hingga kini, belum ada petunjuk soal apakah pelanggan indihome akan mendapatkan kompensasi atas ganguan layanan yang dirasakan ini.

“Kalau gangguan akibat Telkom itu pasti ada cuma kondisi yang ini kan, bukan maunya kita. Sampai sekarang belum ada petunjuk soal kompensasi,” ujar Rifai.

Menurut Rifai, sampai sekarang, Manokwari dan Sorong masih terjadi pemblokiran. Rifai tak bisa memastikan berapa lama akses internet diblokir.

“Ada sebagian daerah sudah bisa akses, kemarin saya kontak teman di Fakfak itu bisa. Bahkan, kemarin saya ke Ransiki bisa. Tergangtung kominfo. Saya lihat di situ (surat kominfo) itu sampai situasi dan kondisi benar-benar aman,” ujarnya.

Baca Juga :   OPD Kabupaten Manokwari Diminta Terus Mendorong Penggunaan Kanal Digital dalam Pelayanan ke Masyarakat

Rifai menambahkan, saat ini sudah ada pengamanan personel brimob yang disiagakan di kantor STO Telkom Manokwari. Hal itu dikatakan untuk mengantisipasi kejadian pembakaran kantor Telkom di Jayapura pada aksi unjuk rasa, Kamis kemarin.

“Saya tanya untuk mengantisipasi yang terjadi di Jayapura makanya semua objek vital yang ada diminta untuk dijaga. Mereka berada sekarang di kantor STO,” tutupnya. (ALF)

Pos terkait