Warga Torut Lakukan Ritual Ma’nene

Rantepao,  Tiga puluh dua wilayah adat masih eksis di Toraja memiliki culture dan ciri khas berbeda-beda sekaligus menandakan betapa kayanya Toraja dengan tradisi beragam antar wilayah.

Tradis ganti pekaian leluhur atau orang mati (ma’nene) di Toraja hanya dikenal di sekitar kecamatan Baruppu berbatasan langsung dengan provinsi Sulawesi Barat.

Ritual Ma’nene ini dilaksnakan sekali setahun sekitar bulan agustus yang dirangkaikan dengan pesta panen, dan orang Toraja diperantauan pada ritual seperti ini berbondong-bondong pulang kampung menyaksikan dan menghadiri pergantian pakaian leluhurnya.

Meskipun harus mengocek kantong cukup banyak, namun tidak masalah sebab acara Ma’nene momen perkenalkan kepada keluarga silsilah dan keturunan.

Kadis Pariwisata Toraja Utara Innocentius Rantesapan saat dikonfirmasi “Jumat (9/9) mengatakan ritual ma”nene tradisi orang Toraja yang unik dan setiap kali acara pertahun cukup ramai dikunjungi wisman dan wisnus.

Tradisi ini, lanjut Innocentius, hanya dikenal di wilayah Baruppu dan sekitanya, namun tidak menutup kemungkinan juga ditempat lain karena silsilah dan keturunan.

Bagi orang Toraja ada dua sistim pemakaman tradisonal, lazim digunakan selain di Liang atau kuburan di tebing batu, juga di Patane atau kuburan moderen yang menyerupai bangunan rumah.

Pada acara Ma’nene, sambung Innocentius, setiap keluarga mengeluarkan leluhurnya baik dari liang atau patane untuk diganti pakaiannya, setelah itu kembali dimasukkan ke tempat semula.

Tidak heran jika leluhur mereka masih ada yang utuh kulit menjadi kering menyatu dengan tulang, dan itulah keunikan di Toraja tidak ada ditempat lain, kata Innocentius.

Senada dengan Agustinus Parrangan legislator daerah pemilihan kecamatan Baruppu, tradisi masyarakat Baruppu bukan hanya acara Ma’nene, namu  ada juga saling pukul diarena terbuka dengan menggunakan lidi (Sisambak).

Dan tradisi Sisambak ini sudah sering dilakukan pada setiap acara atau pesta dan yang terlibat tidak kenal usia, namun resikonya betis harus bengkak kemerahan karena wilayah diperbolehkan dipukul hanya sebatas betis.

Tradisi dan adat di Baruppu sebenarnya cukup banyak dan sebaiknya Pemda Toraja Utara promosikan adat ini karena solusi cepat tingkatkan ekonomi masyarakat, terang Agustinus (John Brahman).