Warga Kampung Manopi Laporkan Kepala Kampung ke Polisi

WASIOR – Frans Saba, Kepala Kampung Manopi, Distrik Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat harus berurusan dengan pihak kepolisian sehubungan dengan penggunaan dana desa.

Saba dilaporkan oleh warganya sendiri terkait pekerjaan jembatan tambatan perahu yang dibiayai dengan dana desa tahun anggaran 2018 tahap III. Proyek senilai Rp306 juta itu sampai dengan sekarang ini belum juga tuntas.

Polres Teluk Wondama melalui Satuan Binmas lantas menggelar mediasi untuk menindaklanjuti laporan warga, Senin (5/8/2019).

Mediasi dilakukan di kantor Satbinmas di Isui, dipimpin Kasat Binmas, Iptu Muchlis Tanaiyo dengan dihadiri Frans Saba sendiri serta sejumlah warga sebagai pihak pelapor.

Frans Saba dalam kesempatan itu menjelaskan, pembangunan jembatan tambatan perahu di pantai Manopi yang bersumber dari dana desa tahun anggaran 2018 sebenarnya sudah berjalan namun terhenti karena terkendala material.

Baca Juga :   Wondama Rawan Bencana Tapi Minim Sarpras, DPRD Setuju BPBD Punya Alat Berat Sendiri

Material berupa balok dan papan untuk konstruksi jembatan yang telah dibayar lunas ke penyedia tidak kunjung diantar ke lokasi.

Belakangan diketahui stan kayu yang menjadi mitra ternyata belum memiliki izin usaha kayu olahan.

Alhasil pihak berwenang tidak memberi ijin untuk melakukan pemuatan balok dan papan pesanan Kampung Manopi.

“Kami tidak tahu apakah stan kayu sudah punya izin atau tidak. Dan memang dalam RAB kayu yang ukurannya yang kami butuhkan itu tidak ada di stan-stan kayu di sini jadi kami belanja ke stan kayu ini karena kami tahu dia punya lokasi (pengambilan di hutan). Intinya kayu ada tapi izin usaha yang tidak ada,” tutur Saba.

Saba mengaku dirinya sudah berupaya termasuk melobi ke instansi terkait agar kayu pesanan Kampung Manopi yang tertahan di lokasi pengolahan bisa diangkut sehingga pekerjaan tambatan perahu dapat dilanjutkan kembali. Namun upaya itu belum membuahkan hasil.

Baca Juga :   Proses Hukum Belum Tuntas, Marani Wardap dan Marani Tokoi Tetap Dukung Pembangunan Bandara I.S Kijne di Mawoi

“Saya harap ada kebijakan untuk kami punya kayu bisa datang supaya kami punya tambatan perahu bisa dikerjakan. Kami upayakan tetap jalan karena tambatan perahu itu direncanakan untuk destinasi wisata hutan mangrove yang bisa hasilkan pemasukan untuk kampung, “ tutup Saba. (Nday/Red)

 

Pos terkait