WASIOR – Tokoh lintas agama di Kabupaten Teluk Wondama menyerukan agar masyarakat mau menjalani vaksinasi Covid-19 demi membentuk kekebalan tubuh.
Para pemuka agama di Wondama sepakat bahwa vaksinasi merupakan jawaban Tuhan atas doa-doa yang dipanjatkan umat manusia agar bisa terbebas dari pandemi virus corona.
“Kita sudah sampaikan kepada umat kita untuk tetap vaksin. Karena ini cara Tuhan untuk menyelamatkan kita. Ini jawaban Tuhan atas doa-doa kita. Ini cara Tuhan untuk menjaga kehidupan yang Tuhan sudah anugerahkan bagi kita, “kata Pendeta Rosalie Wamafma, Ketua Klasis GKI Wondama.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Teluk Wondama H. Abudin Ohoimas menyatakan vaksin merupakan bentuk ikthiar manusia untuk bisa mengalahkan virus corona.
Dan ikthiar itu, kata Abudin sejatinya merupakan perintah agama yang wajib dijalankan setiap umat.
“Islam mengajarkan bahwa ikthiar, berusaha itu wajib. Tapi kan ada orang yang menyatakan saya hanya takut Tuhan. Saya mau tanya apakah kalau kita ingin punya anak lalu kita hanya berdoa saja, kan tidak mungkin, “ujar Abudin.
Penegasan itu disampaikan pada acara Ramah Tamah dan Vaksinasi PNS Pemkab Teluk Wondama yang berlangsung di pendopo rumah dinas wakil bupati di Manggurai, Wasior, Selasa (21/12/2021).
Acara yang dihadiri Bupati Hendrik Mambor dan Wakil Bupati Andarias Kayukatuy melibatkan sejumlah tokoh agama di Teluk Wondama.
Selain Pendeta Rosalie, ikut hadir Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) H.Abudin Ohoimas, Ketua Parisade Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Putu Agus Lisnu Adnyana Putra juga perwakilan dari Gereja Pentakosta di Indonesia (GPdI) Pendeta Anton Santoso.
PHDI juga berpandangan serupa. Dalam ajaran Hindu, jelas Putu Agus Lisnu dikenal adanya hukum yang mengharuskan manusia untuk patuh terhadap pemimpinnya yang dalam hal ini adalah pemerintah.
Karena itu sudah seharusnya masyarakat mematuhi petunjuk yang dibuat pemerintah demi keselamatan masyarakat itu sendiri.
“Kami dari Parisade Hindu Dharma Indonesia mendukung vaksinasi yang dijalankan pemerintah karena ini untuk melindungi masyarakat, “ujar Lisnu.
Dalam kesempatan itu para tokoh agama di Wondama juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah mempercayai berita maupun informasi bohong atau hoaks terkait vaksin Covid-19 yang banyak beredar terutama melalui media sosial.
Banyak dari hoaks yang beredar juga mengaitkan ajaran agama dengan keberadaan vaksin Covid-19. Antara lain tentang vaksin yang dikaitkan dengan kalangan anti Kristus sehingga harus dihindari oleh umat Kristen.
Perwakilan dari GPdI Pendeta Anton Santoso menegaskan berita soal vaksin dirancang oleh kalangan anti Kritus adalah informasi sesat dan tidak benar.
Demikian pula informasi soal adanya mikro chip dalam vaksin, sudah dibuktikan bahwa itu adalah informasi palsu alias hoaks.
“Jadi sikap GPdI adalah GPdI mendukung pemerintah untuk menyukseskan vaksinasi, “ujar Pendeta Anton. (Nday)