LUWU RAYA, Kabartimur.com – Dalam upaya meningkatkan pemahaman bersama bagi seluruh kepala sekolah, dan korwil pada jenjang TK,SD dan SMP terkait pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan serta informasi yang dipandang perlu untuk diketahui dan disampaikan.
Maka Pemda Luwu Utara melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menggelar Rapat Koordinasi Korwil Kecamatan Malangke Barat bersama para kepala sekolah, jenjang TK, SD dan SMP serta Korwil.
Rakor yang digelar Desa Pao Kecamatan Malangke Barat, Selasa (7/2/2023) bertempat di Aula Kantor Korwil Malangke Barat tersebut, dihadiri serta dibuka langsung Misbah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lutra, dengan didampingi Korwil Pendidikan Malangke. Dan hadir bersama Kepala Disdikbud Lutra Sekretaris Pendidikan Zaenal, Kepala Bidang GTK Jamiluddin, Kabid SMP Abd Rauf G dan Suharto Kabid SMP.
Pengawas SMP Asriadi mengapresiasi kunjungan kerja dalam rangka rakor perdana di Korwil Malangke Barat oleh Kepala Disdikbud, dan semoga silahturahim Kadis Pendidikan Kebudayaan, ini terjalin dan terjaga dengan baik.
” Selain itu, Asriadi juga melapirkan jumlah guru PNS dan non PNS diwilayah Malangke Barat, dan menyampaikan pula bahwa, ada sekolah yang tergenang air banjir sampai saat ini. Dan untuk proses belajar mengajar tetap berjalan, kendatipun sekolah masih
tergenang air. Proses belajar mengajar terbagi di dua tempat atau lokasi yakni, ada yang belajar ditenda darurat dan ada juga yang belajar kolong rumah warga,” terangnya.
Sementara Pelaksana tugas (Plt) Korwil Malangke Barat, Barding melapirkan pula bahwa, dinMalangke Barat ada dua tempat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang harus melalui dan menyeberangi dengan transpirtasi sungai dan rawa dengan perahu katinti SMPN 6 Satap Malangke Barat yang berlokasi di Dusun Lamiko Miko Desa Waelawi yang sekarang dinakhodai Jusman, S.Pd, M.Pd.
“Lanjut Barding bahwa sekolah yang langganan banjir dan masoh tergenang air yakni, sekolah dasar dan SMPN 6 Malangke Barat di Dusun Londong Dou Desa Wara dan juga SDN di Urukumoang dan Desa Limbong Wara yang masoh juga tergenang luapan air sungai Rongkong,” ungkapnya.
Misbah yang baru-baru dilantik Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan yang sebelumnya Kadis PMD dan hanya bertukar tempat Jasrum ke Kadis PMD. Misbah dalam arahannya mengatakan bahwa, pertemuan atau rapat koordonasi seperti ini perlu dilakukan dalam rangka membangun tujuan untuk kesinambungan Visi serta pemahaman dalam meningkatkan mutu pendidikan di wilayah ini.
Kepala Disdikbud menambahkan bahwa, peran guru sangatlah penting dalam upaya memajukan pendidikan di daerah pedalaman yang langfanan banjir setiap tahunnya, ini serta mencerdaskan anak anak, untuk itu dirinya mengharapkan semangat pengabdian para guru harus terus ada.
Menurutnya banyak masalah yang dihadapi wilayah atau daerah ini , lebih khususnya fluktuasi fiskal daerah yang cukup mempengaruhi yakni, DAU yang tidak stabil dikarenakan bencana pandemi covid 19 yang lalu, sehingga berpengaruh pada keterlambatan pembayaran hak hak kepsek dan para guru sebelumnya.
“Kondisi ini tentunya penting disampaikan kepada seluruh kepala sekolah dan guru tentang kondisi real keuangan kita, sehingga kondisi ini bisa pahami dan jangan sampai mengabaikan mutu dan pendidikan kita serta sistem kerja kedepan”, pintanya.
Selain membuka acara rakor tersebut, Kadis juga memberikan materi serta membuka sesi diskusi bersama dengan para Kepala Sekolah, Korwil serta Pengawas, yang membahas tentang permasalahan dan kebutuhan krusial dunia pendidikan di kabupaten yang berjuluk Bumi Lamaranginang (Luwu Utara) ini.
Misbah juga menyampaikan bahwa, sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR, agar secepatnya mendatangkan alat berat untuk membenahi sekplah-sekolah yang masih tergenang air dan diresoin dengan baik dan “Insya Allah tanggul tangguk yang jebol segera juga diperbaiki, supaya anak-anak pedalaman yang penerus bangsa ini, bisa juga menikmati belajar dalam kelas seperti yang lalu-lalu,” jelas Misbah. (Red/Yustus)