Manokwari, kabartimur.com- Dalam rangka melakukan evaluasi kegiatan SNLIK tahun 2025 dan meningkatkan literasi keuangan pegawai BPS Provinsi Papua Barat , mitra kerja , stakeholder terkat, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat melaksanakan evaluasi Kegiatan SNLIK dan literasi keuangan.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh kepala BPS Papua Barat, Ir Merry di ruang Aula Cendrawsih BPS Provinsi Papua Barat, Jln Trikora Sowi no 99 Manokwari pada senin (25/8/2025) yang diikuti oleh peserta secara hibryd, daring dan luring sebanyak 60 orang yang tediri dari perwakilan OPD /instansi vertical, para mitra kerja BPS, unsur jurnalis serta tim kerja SNLIK tahun 2025 BPS Provinsi, BPS kabupaten Manokwari dan kota sorong dan seluruh pegawai BPS.
Ketua Panitia, Galih Hasan Ibrahim dalam laporannya menyampaikan bahwa Kegiatan evaluasi SNLIK dan Literasi Keuangan dilaksanakan sebagai tahap akhir pelaksanaan SNLIK tahun 2025.
Galih menyebut bahwa ada beberapa penyelenggaran yang dilaksanakan yakni Kegiatan evaluasi SNLIK dan Literasi Keuangan yang diintegrasikan dengan program manajemen perubahan BPS provnsi papua barat TONG SHARING ILMU (TARINGMU) yang bertujuan untuk melaksanakan evaluasi pelaksanaan lapangan SNLIK tahun 2025 serta sebagai wadah untuk mengedukasi dan meliterasi terkait jasa keuangan kepada seluruh pegawai BPS Se- Papua Barat dan Papua Barat Daya, mitra kerja serta stakeholder lainnya.
Kegiatan ini melibatkan narasumber dari kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua barat dan otoritas Jasa Keuangan( OJK) provinsi papua.
Sementara itu kepala BPS Papua Barat, Ir Merry dalam sambutannya menyampaikan bahwa sosialisasi evaluasi SNLIK mengacu pada kegiatan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mempublikasikan dan mendiseminasikan hasil dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK).
Evaluasi ini memberikan gambaran kondisi literasi (pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan) serta inklusi keuangan (akses terhadap produk dan layanan keuangan) masyarakat Indonesia.
Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pemangku kepentingan dan masyarakat tentang status literasi dan inklusi keuangan, yang selanjutnya menjadi dasar penyusunan strategi dan program peningkatan kesejahteraan keuangan berkelanjutan.
Merry menyebut, ada dua kota yang menjadi target survey literasi keuangan yakni Kota Manokwari provinsi papua barat dan kota Sorong Provinsi Papua Barat daya yang diharapkan dapat selesai pada waktunya dalam mengevaluasi dan sekaligus memberikan literasi keuangan bagi peserta yang hadir dalam kegiatan saat ini.
“Kolaborasi yang aktif dari tingkat pusat hingga kota serta stakeholder lainnya merupakan kunci sukses kegiatan ini bisa berjalan dengan baik dan selesai tepat pada waktunya” harapnya.
Lanjut Merry menjelaskan bahwa tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk mengetahui tingkat literasi yang ada di indonesia lebih khusus di ada di papua barat tanpa sumber daya sebagai bahan evaluasi terhadap efektivitas indonesia serta sebagai bahan perencanaan program kegiatan literasi pada tahun-tahun berikutnya.
Ia menambahkan, otoritas Jasa Keuangan telah menyelenggarakan SNLIK ini sejak tahun 2013 hingga 2022 dengan periode 3 tahunan kemudian 2024 dilaksanakan dalam bentuk kerjasama antara OJK dan device untuk menghasilkan nilai.
“Rangkaian kegiatan survei nasional literasi dan inklusi keuangan tahun 2025 telah berlangsung sejak Oktober 2024 yang dimulai dengan tahapan pelatihan instruktur nasional hingga destinasi pada Mei 2025” terangnya.
Ia mengajak peserta kegiatan yang hadir saat ini untuk fokus mengikuti materi yang disampaikan dan diharapkan kegiatan ini menjadi bahan evaluasi dan memperbaiki kegiatan di waktu yang akan datang. (Red/*)