WASIOR – Adrian Worengga resmi menjadi Ketua Dewan Adat Daerah Wondama untuk masa kerja 2022-2027. Sementara Hendrik Mambor yang juga adalah Bupati Teluk Wondama mengisi posisi Wakil Ketua I.
Worengga terpilih dan ditetapkan dalam Konferensi Masyarakat Adat Wondama tahun 2022 hari kedua di aula Hotel Iriati Beach di Wasior, Rabu (23/3/2022).
Mantan Ketua LMA Wilayah Selatan dan Barat Teluk Wondama itu terpilih secara musyawarah mufakat melalui prosesi yang disebut ‘para-para adat’ yang melibatkan 9 tokoh utusan dari 11 suku yang ada di Wondama.
Sesuai tata cara pemilihan yang dianut Dewan Adat Papua (DAP), calon ketua diusulkan oleh masing-masing suku dalam forum konferensi masyarakat adat.
Para calon ketua yang diusung masing-masing suku kemudian berembuk melalui mekanisme para-para adat untuk memutuskan siapa yang tepat menjadi pimpinan dewan adat.
Worengga bersama para pengurus inti yang terdiri atas tiga wakil ketua, satu sekretaris umum, tiga wakil sekretaris dan satu bendahara langsung dilantik pada kesempatan itu juga.
Pelantikan dilakukan Ketua DAP Mananwir Yan Piet Yarangga bersama Sekretaris Jenderal DAP Leonard Imbiri di depan konferensi yang dihadiri utusan masyarakat adat dari seluruh wilayah Teluk Wondama yang terdiri atas 13 distrik/kecamatan, 75 kampung/desa dan 1 kelurahan.
Dalam pidato perdana, Worengga menyatakan Wondama sebagai rumah besar bagi masyarakat adat juga komponen masyarakat lainnya harus ditopang oleh tiang-tiang yang kuat agar tidak mudah roboh ketika diterpa goncangan.
Karena itu dia menegaskan dewan adat bersama komponen masyarakat adat harus menjaga dan memastikan tiang-tiang penyangga tetap kuat sehingga Wondama menjadi rumah besar yang kokoh dan kuat serta nyaman bagi segenap penghuninya.
“Kita harus membangun tiang-tiangnya dengan kuat. Kalau tidak rumah ini akan roboh, rumah ini akan diterpa badai dan topan apabila tiang-tiang yang menopang rumah ini tidak kuat, “kata Worengga.
“Kepada masyarakat adat dan pengurus dewan adat kita harus kerja sama, kita harus jaga rumah besar ini. Kalau tidak, pencuri akan masuk tidak melalui pintu utama tapi lompat jendela. Ini kerja kita bersama untuk selamatkan manusia, tanah dan sumber daya alam Papua, “lanjut pensiunan TNI AD itu.
Bupati Hendrik Mambor memandang Dewan Adat Wondama merupakan mitra strategis pemerintah dalam upaya mengangkat harkat dan martabat orang Papua di Wondama.
Karena itu dia mengharapkan pengurus Dewan Adat Wondama yang baru dilantik dapat membangun sinergi yang baik dengan Pemda dan lembaga keagamaan juga elemen masyarakat lainnya untuk melakukan hal-hal yang baik demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Wondama.
“Kami menyadari bahwa pemerintah tidak bisa jalan sendiri, agama tidak bisa jalan sendiri, adat tidak bisa jalan sendiri. Tiga komponen menjadi satu kesatuan untuk melakukan hal-hal yang penting untuk daerah ini, “pesan Mambor. (Nday)