Tahanan Meninggal di Mapolsek Rantepao, Polda Sulsel Diminta Lakukan Investigasi dan Penindakan

TORAJA UTARA, kabartimur.com– Praktisi hukum dan tokoh pemuda Toraja, Patrix Barumbun Tangdirerung, mengatakan peristiwa kematian tahanan di Mapolsek Rantepao bukan peristiwa biasa apalagi menurut informasi ini bukan kejadian pertama.

Walaupun pihak keluarga tahanan yang meninggal itu telah menyatakan menerima kenyataan, namun menurut Patrix, hal itu tidak mengurangi urgensi bagi Polri untuk melakukan investigasi, evaluasi dan penindakan.

Bacaan Lainnya

Selain itu Kapolsek sebagai pimpinan tertinggi di Mapolsek Rantepao, menurutnya wajib bertanggung jawab dan menjelaskan masalah tersebut kepada publik.

“Apapun kenyataannya, tidak menutup fakta bahwa ini menyangkut pengawasan dan prosedur penjagaan terhadap tahanan. Isu ini bukan hanya soal satu nyawa, tapi juga keselamatan tahanan berikutnya. Siapa yang menjamin ini tidak terulang? Karena itu ada urgensi bagi Polri baik Polres maupun Polda Sulsel untuk lakukan investigasi, evaluasi dan melakukan penindakan, benar-benar mengungkap ini kelalaian ataukah ada kesengajaan,” jelasnya, Selasa (4/4) melalui sambungan telepon.

Baca Juga :   Meninggal Dunia Akibat Corona di Wondama Jadi 6 Orang, Kasus Aktif 3 Orang

Di sisi lain, saat ini publik juga sedang memantau perkembangan informasi kasus ini. Keterbukaan sangat penting karena ini menyangkut Marwah dan citra institusi Polri.

Masalahnya menurut Patrix, aparat yang menjelaskan kasus ini kepada mewakili Kapolsek kepada media juga tidak melihat langsung kondisi jenazah saat ditemukan meninggal karena beralasan merasa tidak nyaman baginya setiap melihat jenazah.

“Padahal bagian ini sangat penting di tengah adanya kejanggalan-kejanggalan yang dirasakan oleh pihak keluarga sebelumnya setelah melihat kondisi jenazah. Tidak bisa Kapolsek begitu saja mendelegasikan wewenangnya menjelaskan peristiwa ini. Kalau tidak bisa bertanggungjawab, ya sebaiknya dicopot. Ini soal keselamatan tahanan yang juga adalah bagian dari masyarakat,” ungkapnya.

Dengan adanya hal tersebut Patrix mendorong Polres Tana Toraja melakukan penyelidikan yang akurat. Propam Polda Sulsel juga harus turun tangan.

Baca Juga :   Sebanyak 47 Regu Ikut Ramaikan Lomba Kreasi Line Dance Cha Cha

“Kita menghargai sikap keluarga, tapi kasus ini harus dibuka seterang-terangnya supaya ada perubahan,” tandasnya. (Red/ST)

Pos terkait