Siswa di Wondama Belum Bisa Baca Tulis, Pemkab Salahkan Minimnya Guru dan Fasilitas

WASIOR – Bupati Teluk Wondama, Papua Barat Bernadus Imburi angkat bicara terkait masih banyaknya lulusan SD bahkan SMP yang belum bisa membaca menulis dan berhitung (calistung) sebagaimana yang disoroti DPRD melalui pandangan umum fraksi terhadap RAPBD 2020.

Dalam materi jawaban bupati yang dibacakan Sekda Denny Simbar, dalam rapat paripurna DPRD, Senin, diakui fakta demikian memang benar adanya. Ada sejumlah faktor yang menyebabkan masih adanya lulusan SD dan SMP di Wondama yang belum bisa calistung dengan baik.

Antara lain, masih terbatasnya tenaga guru yang mengakibatkan proses belajar mengajar di sejumlah sekolah terutama di daerah terpencil dan terdalam tidak berjalan dengan baik. Juga kurangnya infrastruktur pendidikan termasuk sarana pendukung di sekolah.

“Juga pola hidup masyarakat pada wilayah tertentu yang masih meramu (pola tradisional dengan mencari buruan di hutan hingga berhari-hari) dengan berpindah tempat maka dalam kondisi tertentu anak-anak akan mengikuti orang tua ke wilayah yang jauh dari sekolah sehingga tidak dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik, “ jelas Imburi.

Baca Juga :   Siapkan SDM Sektor Pariwisata, Pemuda Asli Wondama Ikut Pelatihan Open Water Divers

Dijelaskan pula, siswa yang tidak bisa calistung umumnya berasal dari sekolah-sekolah yang tingkat layanannya masih terbatas karena kondisi geografis maupun ketersediaan sarana prasarana yang belum memadai.

Ke depan, keterbatasan seperti itu akan menjadi perhatian Pemda sehingga layanan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan menjadi semakin baik.

“Selain itu tidak kalah pentingnya adalah peranan orang tua dalam rumah tangga menjadi kunci keberhasilan anak-anaknya, “ lanjut bupati.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, dari kunjungan reses DPRD, salah satunya ke SMP YPK Aitumieri, Wasior diketahui sedikitnya 20 siswa kelas I sejauh ini belum bisa membaca, menulis dan berhitung dengan baik. Pihak sekolah terpaksa menyiapkan kelas khusus untuk para siswa itu agar mereka bisa lancar calistung.

Atas temuan itu, DPRD melalui fraksi Adil Makmur mengusulkan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap pola pembelajaran di tingkat SD agar ke depan tidak ada lagi lulusan SD yang tidak tahu membaca menulis dan berhitung. (Nday)

Pos terkait