Seluruh Pelayanan Publik di Kabupaten Manokwari Diharapkan Bebas Dari Praktik Pungutan Liar

MANOKWARI, Kabartimur.com- Menindaklanjuti amanat peraturan Presiden republik Indonesia nomor 87 tahun 2016 tentang satuan tugas sapu bersih (Saber) pungutan liar (pungli) Pemerintah Kabupaten Manokwari melakukan sosialisasi Saber pulih kepada seluruh pimpinan opd di lingkungan Pemerintah Kabupaten Manokwari.

Kegiatan sosialisasi dibuka oleh wakil bupati Manokwari Drs.Edi Budoyo di ruang sasana karya kantor bupati Manokwari, Rabu, (27/7/2022) yang dihadiri oleh semua pimpinan OPD dan Kepala sekabupaten Manokwari.

Bupati Manokwari dalam sambutannya yang diwakili oleh wakil bupati Drs Edi Budoyo
menyampaikan komitmen pemkab Manokwari bahwa seluruh pelayanan yang ada di Kabupaten Manokwari bisa bebas dan bersih dari praktik-praktik pungutan liar.

Selain itu diharapkan dengan adanya sosialisasi satuan tugas Saber pungli iklim investasi di Kabupaten Manokwari menjadi lebih baik dan berkembang dengan pesat seiring dengan kemajuan teknologi sehingga para investor merasa lebih nyaman untuk berusaha di Kabupaten Manokwari dan tidak terbebani dengan pungutan-pengungutan liar yang tidak jelas dan tidak ada dasar hukumnya dan pada akhirnya dapat mewujudkan masyarakat Manokwari yang lebih sejahtera.

Baca Juga :   Permudah Akses Masyarakat Pegaf, Pj. Gubernur Waterpauw Resmikan Jembatan Sementara Kali Demaisy

Budoyo menyebut bahwa satuan tugas Saber pungli sudah mulai ada dan bekerja sejak tahun 2017 dan Pemerintah Kabupaten Manokwari mempunyai komitmen untuk mewujudkan good governance dan clean governance dalam penyelenggaraan pemerintahan sehingga tidak menginginkan operasi tangkap tangan terjadi lagi atau para pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Manokwari berurusan dengan penegak hukum Karena melakukan pungli.

Budoyo menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Manokwari berupaya menjawab keluhan yang disampaikan oleh berbagai elemen masyarakat baik yang tertulis maupun lisan tentang adanya praktik pungutan liar yang sampai saat ini masih terjadi dalam roda pemerintahan di Kabupaten Manokwari khususnya pada sektor pelayanan publik bergerak dengan cepat untuk mempercepat Kabupaten Manokwari bersih dari praktik pungutan liar yang sangat merugikan negara daerah dan masyarakat.

“Sudah menjadi komitmen saya sebagai bupati dan wakil bupati untuk senantiasa menjalankan roda pemerintahan dengan tertib taat pada peraturan perundang-undangan efisien efektif ekonomis transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan kepatutan dan manfaat untuk masyarakat” ujar Budoyo.

Baca Juga :   Bangun Sinergi Bersama Stakeholder, Bawaslu Papua Barat Gelar Rapat Koordinasi

Wakil bupati mengingatkan kepada seluruh pimpinan opd untuk bekerja dengan lebih transparan jujur akuntabel dan menghindari praktik pungutan liar yang ada di lingkungan opd masing-masing.

Sementara itu, ketua pelaksana Saber pungli Kabupaten Kompol Agustina Sineri menekankan bahwa pejabat negara adalah pelayan masyarakat dan sebagai pelayan harus mampu memberikan yang terbaik buat masyarakat.

Sineri menjelaskan bahwa Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan saat ini terutama untuk bidang pendidikan dan pelayanan publik, penerimaan CPNS dan penerimaan anggota polri dan paling riskan terjadi pada pelayanan publik.

Sineri menekankan bahwa kesadaran itu harus dimulai dari diri sendiri karena seorang pejabat yang ditunjuk dalam mengemban sebuah jabatan banyak melakukan penyimpangan dan banyak dijumpai terjadi di kalangan pemerintahan ada pengakuan bupati Bupati kecil dan wakil bupati kecil yang menyalahgunakan kepercayaan dalam penerimaan CPNS maupun proyek-proyek pekerjaam dan jika tidak waspada maka penyimpangan pungutan liar bisa terjadi.

Baca Juga :   Antisipasi Aksi Unjuk Rasa Serentak, Polres Haltim Gelar Apel Bersama TNI

Sineri mengungkapkan bahwa di kepolisian banyak mendapatkan laporan terkait dengan penerimaan CPNS dan janji-janji untuk mendapatkan proyek. Namun tindakan seperti itu ketika sudah menjanjikan dan sudah masuk kategori pidana.

“Ketika orang menawarkan untuk mendapatkan proyek berarti secara langsung sudah melibatkan diri” ujar Sineri.

Sineri berpesan agar amanah yang diberikan sebagai anugerah Tuhan bisa dijalankan untuk memberikan pelayanan yang baik.

“Tugas dan tanggung jawab juga adalah anugerah karena Tidak semua diberikan kesempatan untuk mengemban amanah namun Tuhan memilih dan mempercayakan amanah tersebut bisa memberikan pelayanan yang terbaik” kata Sineri.

Pihaknya mengajak semua pihak telah dipercayakan untuk mengemban amanah agar bisa melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab sebagai anugerah Tuhan dan melakukan hal-hal yang dapat merugikan sendiri.(Red/VR)

Pos terkait