WASIOR – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (DPPO) Kabupaten Teluk Wondama membuktikan janjinya untuk menempatkan kepala sekolah baru di SD YPK Yende, Ibukota Distrik Roon.
Selasa (8/11), dilakukan serah terima jabatan kepala SD YPK Yende dari pejabat lama Karel Yosias Manupapami kepada Filep P. Rosres.
Sertijab Kepala SD YPK Yende dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Kepala DPPO Nomor 420/1995/SK/DPPO-TW/IX/2022.
Prosesi serah terima dilakukan langsung di kampung Yende dengan disaksikan Kepala DPPO Jonatan Sembiring bersama warga dan aparat keamanan setempat.
SD YPK Yende sebelumnya mengalami kevakuman proses belajar mengajar selama lebih kurang satu tahun.
Ruang kelas yang masih dalam proses pembangunan, guru yang terbatas serta kurang aktifnya kepala sekolah diklaim menjadi penyebab aktivitas pendidikan di sekolah tersebut tidak berjalan normal selama ini.
Sembiring menegaskan pergantian kepala SD YPK Yende merupakan bagian dari evaluasi Dinas Pendidikan terkait kondisi yang dialami sekolah itu selama setahun terakhir.
Juga sebagai tindak lanjut dari keinginan pemerintah Kampung Yende dan Kampung Mena bersama komite sekolah juga yang mengharapkan penempatan kepala sekolah baru.
“Pergantian ini bukan karena suka tidak suka. Bukan karena senang tidak senang tapi tujuan utama dari proses ini adalah supaya proses pembelajaran di SD YPK Yende makin lebih baik, “jelas Sembiring.
Dia juga mengharapkan dukungan positif dari para orang tua siswa juga aparat kampung, distrik serta petugas keamanan terhadap kepala sekolah baru sehingga yang bersangkutan bisa betah bertugas di SD setempat.
“Sementara ini belum ada rumah guru jadi mungkin bisa ditempatkan di rumah yang kosong atau rumah-rumah penduduk yang bisa dimanfaatkan agar kepala sekolah yang baru ini bisa menetap dan bisa melaksanakan tugas dengan baik, “pesannya.
Dalam kesempatan itu, Sembiring juga menyerahkan satu paket peralatan teknologi informasi berupa laptop dan perangkat pendukung sebagai sarana pembelajaran bagi siswa SD YPK Yende.
“Supaya anak-anak bisa praktek mengetik dan lain sebagainya. Ini bukan guru atau kepala sekolah tapi digunakan dalam pembelajaran di sekolah, “ujar mantan Kepala SMA Negeri 01 Wondama. (Nday)