Program KB Bukan untuk Batasi Kelahiran, Banyak Anak Boleh Asal Atur Jaraknya Supaya Ibu dan Anak Sehat

WASIOR – Program Keluarga Berencana (KB) yang digalakkan pemerintah sama sekali bukan untuk membatasi kelahiran. KB dihadirkan untuk mewujudkan keluarga yang sejahtera dan berkualitas.

“Silahkan mempunyai anak (berapa saja) tetapi filosofinya untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak sehingga ibu yang hamil, melahirkan sehat dan anak yang dilahirkan itu sehat, “ terang Widji, Sekretaris BKKBN Provinsi Papua Barat usai Sosialisasi Pembentukan Kampung KB di kantor kampung Iriati, Distrik Wasior, Jumat (12/10).

Widji didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (P3AP2KB) Yulia Inggrid Manusiwa, Kepala Distrik Wasior Anthonius Alex Marani dan Wakil Danramil Wasior Lettu Prapto Widodo.

Seperti diketahui, di Tanah Papua termasuk di Kabupaten Teluk Wondama masih berkembang anggapan bahwa KB bertujuan untuk membatasi kelahiran terutama bagi penduduk asli Papua. Pemahaman inilah yang membuat banyak penduduk lokal Wondama enggan mengikuti program tersebut.

Baca Juga :   Bupati Bersama Anggota DPR RI Menyerahkan Bantuan dan Launching Internet Bagi Anak-Anak Rumah Baca

“Program KB ini untuk mempersiapkan anak-anak kita agar bisa menjadi orang berguna. Bisa menjadi tentara, polisi, jadi dokter dan lainnya. Jadi tidak membatasi kelahiran tetapi diatur jaraknya supaya anak sehat, mama sehat, keluarga sehat, “ jelas Yulia Inggrid Manusiwa.

Widji menjelaskan, pembentukan Kampung KB merupakan upaya untuk mendorong peningkatan kualitas keluarga mulai dari perkotaan hingga ke kampung-kampung terpencil dan terdalam.

Di dalamnya ada keterpaduan program lintas sektor dengan titik berat pada implementasi 8 fungsi keluarga. Yakni fungsi agama, budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, ekonomi dan lingkungan.

Di setiap Kampung KB akan dibentuk kelompok kerja (pokja) yang dipimpin oleh kepala kampung dengan melibatkan para kader di kampung mulai dari kader KB, kader kesehatan, kader pemberdayaan dan tokoh-tokoh terkait lainnya.

“Bahwa setiap kepala keluarga diharapkan mampu memberikan pencerahan terutama pendewasaan usia kawin, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga, “ jelas Widji.

Baca Juga :   Polisi Bekuk Pelaku Pencurian di UPT Bahasa, Unipa Manokwari

Di Kabupaten Teluk Wondama, Dinas P3AP2KB telah menetapkan 13 kampung yang mewakili 13 distrik yang ada sebagai Kampung KB. Dinas Kesehatan juga telah menunjuk belasan tenaga bidan yang berperan sebagai kader kesehatan. (Nday)

Pos terkait