Presiden Zardari Didampingi PM Shehbaz Anugerahkan Nishan-e-Pakistan kepada Presiden Prabowo

Islamabad, kabartimur.com- Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima penghargaan tertinggi Pakistan, Nishan-e-Pakistan, dalam upacara resmi di Ruang Iqbal, Aiwan-e-Sadr, Selasa (9/12/2025). Penghargaan tersebut disematkan langsung oleh Presiden Pakistan Asif Ali Zardari, didampingi Perdana Menteri Shehbaz Sharif.

Nishan-e-Pakistan merupakan bintang kehormatan tertinggi dalam Order of Pakistan, yang berdiri sejak 19 Maret 1957. Penghargaan ini diberikan kepada tokoh nasional maupun internasional yang dinilai berjasa besar dan memiliki kontribusi luar biasa bagi Pakistan atau hubungan luar negeri negara tersebut.

Pengakuan atas Kontribusi Indonesia di Kawasan

Pemerintah Pakistan menilai Presiden Prabowo memiliki peran strategis dalam memperkuat hubungan bilateral Indonesia–Pakistan, khususnya di bidang pertahanan, ekonomi, dan solidaritas dunia Islam. Penganugerahan ini juga mencerminkan penghormatan terhadap kontribusi Indonesia dalam kerja sama kawasan Indo-Pasifik.

Momentum ini sekaligus mempertegas kedekatan historis Indonesia–Pakistan yang telah terjalin sejak era Presiden Soekarno, serta komitmen kedua negara untuk memperkokoh kemitraan strategis di tengah dinamika geopolitik global.

Baca Juga :   HUT Pekabaran Injil GPKAI Ke-70, Majelis Daerah Indabri Gelar Pawai Karnaval

Upacara Dihadiri Pejabat Tinggi dan Diplomat Asing

Upacara penganugerahan turut dihadiri para menteri dan anggota parlemen Pakistan serta duta besar dari berbagai negara sahabat. Kehadiran mereka mencerminkan penghargaan besar dan kuatnya hubungan persahabatan antara Pakistan dan Indonesia.

Sejumlah tokoh dunia yang pernah menerima Nishan-e-Pakistan antara lain Raja Yordania Abdullah II bin Hussein, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah.

Penganugerahan kepada Presiden Prabowo diharapkan semakin mempererat kerja sama kedua negara dalam bidang pertahanan, ekonomi, teknologi, ketahanan pangan, serta penguatan solidaritas di antara negara-negara Muslim. (Red/RLS)

Pos terkait