Pimpin PSI Manokwari, Patrix gencarkan sosialisasi

MANOKWARI- Sejumlah politisi di Manokwari yang telah ditetapkan sebagai calon sementara anggota DPRD Manokwari rupanya mulai gencar melakukan sosilisasi. Salah satunya adalah Patrix Barumbun Tandirerung, bakal caleg sekaligus Ketua Umum DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Manokwari.

Patrix mengaku langkah-langkah sosialisasi yang dilakukannya tidaklah formal dan bisa dilakukan di mana saja. “Bisa di warung kopi, arisan keluarga, saat berkunjung ke rumah tetangga atau kenalan, di sela kegiatan komunitas muda, lewat media sosial dan lain-lain” katanya.

Caranya, jelas Patrix, ia lebih dahulu memperkenalkan platform PSI sebagai partai baru. Ini penting karena ia mengakui PSI belum dikenal secara luas; publik perlu tahu apa yang menjadi pembeda PSI dengan partai lain. Selanjutnya, barulah ia memperkenalkan diri sebagai bakal calon politik.

“Ini bisa dilakukan sambil ngopi-ngopi,” katanya.

Baca Juga :   DAP Wilayah III Doberay Nyatakan Sikap Kepada Pimpinan KPK Terkait Nama Gubernur Papua Barat dalam Pusaran Kasus Wahyu Setiawan

Agar tak melanggar aturan Pemilu maka menurut Patrix setiap bakal calon mesti memahami bahwa ada batas yang amat tipis antara sosialisasi dengan kampanye politik.

Sosialisasi menurutnya lebih bersifat edukatif dan netral; misalnya menjelaskan apa itu Pemilu, kenapa harus menyalurkan hak pilih, bagaimana sistem dan tahapan Pemilu, apa saja partai peserta dan lainnya. Ini bisa dilakukan kapan saja lewat berbagai medium sosialisasi. Konsepnya hampir mirip dengan aktivitas literasi politik yang tak hanya menyasar aspek kognitif (pengetahuan), tapi juga soal kecakapan dan kesadaran pelibatan diri dalam politik praktis.

Sementara kampanye dibatasi oleh tahapan dan pada umumnya melibatkan citra diri serta ajakan untuk memilih dengan tawaran programatik partai dan calon politik.

“Meski begitu, sosialisasi punya manfaat strategis bagi kami (PSI) karena ini pintu masuk untuk mengembangkan jejaring pendukung ketika Pemilu sudah masuk dalam tahap kampanye,” jelasnya.

Baca Juga :   Lantik 14 Pejabat Eselon II, Gubernur: Jangan Salah Gunakan Jabatan

Patrix mengaku pintu sosialisasi baginya terbuka lebar karena sejak mahasiswa di akhir tahun 90-an ia sudah aktif berkecimpung di sejumlah organisasi kepemudaan, organisasi profesi, maupun sosial-kemasyarakatan.

“Saya selalu mengajak kawan-kawan Bakal Caleg PSI se-Manokwari untuk aktif bersosialisasi di komunitas dan lingkungannya,” ungkapnya, Senin (21/8) malam di Z Coffee, Wosi.

Patrix menjadi salah satu bakal calon anggota legislatif di Kabupaten Manokwari yang diusung oleh PSI di Dapil II Manokwari Barat yg meliputi kelurahan/kampung Wosi, Sanggeng, Ingramui, Udopi dan Soribo.

Berdasar daftar calon sementara (DCS) yang telah ditetapkan dan disosialisasikan oleh KPU Manokwari, mantan jurnalis yang akrab disapa Bro Che ini berada di nomor urut 1 di dapil tersebut. PSI mengajukan 6 bakal Caleg di dapil ini sesuai kuota kursi yang tersedia di Dapil ini Para Bacaleg didominasi oleh kaum muda.

Baca Juga :   Miras dan Orang Mabuk Masalah Mendasar di Papua Barat

Menurut Patrix, pencalonan dirinya tidak muncul serta-merta meski dirinya berstatus sebagai pucuk eksekutif partai, Ketua Umum.

Niat awalnya hanya fokus untuk membantu meloloskan PSI Manokwari dalam tahapan verifikasi dan mengurus partai karena ia mengaku tertarik pada platform PSI yang mencerminkan egalitarianisme, kemoderenan namun juga watak progresif kaum muda.

“Tapi mungkin karena dilihat serius berkecimpung di dunia politik, saya mendapat rekomendasi untuk mencalonkan diri dari sejumlah komunitas. Juga dorongan para sahabat, anggota PSI maupun kolega. Istri dan keluarga ikut merestui. Saya memantapkan diri. Saya menganggap ada modal sosial dan kapasitas yang cukup untuk itu,” pungkasnya. (*)

Pos terkait