Besok Ratusan massa akan turun melakukan Aksi Di Tana Toraja
Toraja_Sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan gerakan masyarakat peduli toraja yang terdiri dari elemen pengusaha, mahasiswa dan lembaga adat akan melakukan aksi di tana toraja besok selasa 16/5/2017.
Aksi tersebut akan dilakukan dengan rute Pala_pala_kolam makale _ kantor DPRD Tana toraja_kantor bupati tana toraja dan Rujab Bupati.
Aksi yang dilakukan tersebut menyikapi persoalan perekonomian tana toraja yang lesu sekarang akibat tata kelolah pemerintahan yang dinilai kurang baik serta simpang siurnya informasi yang dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten tana toraja atas waktu pembayaran pekerjaan yang telah dilaksanakan dan diselesakkan oleh pihak ketiga /rekanan pada tahun anggaran 2016 lalu kata Gamal salah satu mantan team pemenangan bupati dan wakil bupati (NIVI).
Dirinya menyatakan bahwa melalui aksi tersebut untuk mendesak pemerintah kabupaten Tana toraja untuk segera memperbaiki sistem tata kelolah pemerintahannya agar menjadi lebih baik dan melunasi kewajibannya kepada sejumlah pihak rekanan sebelum melakukan proses lelang kegiatan DAK/DAU tahun anggaran 20017.
Terkait ijin aksi tersebut pihaknya telah menyamoaikan surat kepada kapolres Tana Toraja yang bernomor 01/GMPT/V/2017 yang ditandatangani Korlap Toto Balalembang.
“Aksi damai yang lahir dari sebuah keprihatinan, kegelisahan yang terjadi di daerah tana toraja dan
Klarifikasi terkait isu yang berkembang dan apa yang akan disuarakan dan dalam pergerakan ini tidak ada yang menunggangi dan ditunggangi dan murni tidak ada kepentingan politik” tegas Gamal.
Maksud dan tujuan dari aksi merupakan keresahan yang terjadi di masyrakat selama ini serta sejumlah rekanan yang belum dibayarkan sampai saat ini seperti yang telah dijanjikan pemerintah.
Pihaknya pun menilai bahwaTagline pemkab unggul dalam sejahtera dinilai masih sangat jauh, sebab Bupati telah menempatkan orang dalam struktur kepemerintahannya yang terkesan suka tidak suka.
Untuk itu kita harus menyatukan tekad untuk membangunkan pemerintah dari tidurnya tambah Gamal.
Pergerakan ini dimaksudkan sebagai permohonan maaf kepada seluruh lapisan masyarakat dalam menilai kepemimpinan pemkab yang masih jauh dari harapan.
Untuk itu pihaknya berharap agar Bupati dalam mengambil segala kebijakan harus melibatkan semua elemen masyarakat dalam membangun toraja kearah yang lebih baik jelas Gamal
Sementara salah satu perwakilan dari lembaga adat Pong Maera mengatakan bahwa adanya aksi ini karena dinilai bahwa legislatif dan eksekutif tidak mempunyai wibawa dalam menjalankan sistem roda pemerintahan di daerah ini sehingga kondisi toraja saat ini tidak mengalami peningkatan sehingga dampak dari peradaban mulai hancur dimana toraja dikenal dimata dunia sebagai kota wisata karena adat dan budayanya.