Perebutan Ketua DPRD Pegaf, Pendukung Ony Minta Penjelasan Ketum DPP PDIP

PEGAF— Perebutan kursi ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, tampaknya belum selesai.

Pendukung Ony Nuham mendesak Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menjelaskan langsung mekanisme pemilihan ketua DPRD di internal partai berlambang banteng tersebut kepada mereka.

Ini merupakan buntut dari ditunjuknya Yustus Towansiba sebagai Ketua DPRD Pegaf oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Papua Barat. Edi Nuham, koordinator pendukung Ony Nuham mengatakan, rekomendasi tersebut menguntungkan pihak Yustus Towansiba dan merugikan Ony Nuham.

“Kami meminta Ketua Umum DPP PDIP menjelaskan langsung kepada kami, sebab kami tidak terima dengan penjelasan oleh Ketua DPD Papua Barat Demas Paulus Mandacan. Kami tidak terima, karena Ony Nuham memiliki suara terbanyak dibandingkan dengan legislator lainnya ataupun Yustus,” kata Edi Nuham, di Distrik Anggi, Senin (18/11/2019).

Baca Juga :   Indonesia Bisa Menjadi Kiblat Baru Saat Bicara Tentang Islam

Edi Nuham menyatakan, rekomendasi kepada Yustus Towansiba sangat menyakiti hati pendukung Ony Nuham. Pasalnya, menurut dia, PDIP bisa dinyatakan sebagai pemenang Pemilu di Pegaf karena sumbangsih suara dari pendukung Ony Nuham, bukan Yustus Towansiba.

“Ony Nuham memiliki 1578 suara, sedangkan Yustus hanya memiliki 975 suara. PDIP bisa menang karena suara dari Ony bukannya Yustus. Untuk itu Ony Nuham berhak sebagai ketua DPRD Kabupaten Pegaf selama lima tahun kedepan,” tuturnya.

Dia juga menegaskan jika PDIP memberikan sanksi kepada Ony Nuham maka dia tidak menjamin keamanan dan ketertiban di Kabupaten Pegaf tetapi kondusif. “Kalau terjadi PAW atau ada sanksi partai, suara adat (masyarakat) untuk Ony Nuham akan kami minta dikembalikan. Jangan sampai PDIP mengambil keputusan yang salah yang membuat gejolak dari pendukung Ony,” katanya lagi.

Baca Juga :   Elemen Masyarakat Desak Gubernur Lantik Enam Calon Anggota MRPB

Pada kesempatan tersebut, Edi juga meminta ketua DPD PDIP Papua Barat berlaku adil kepada Ony Nuham. Menurut dia, pernyataan-pernyataan Demas Paulus Mandacan menyudutkan pihak Ony.

“Pak Demas anak adat, Yustus anak adat, dan Ony juga anak adat. Mari sama-sama menyelesaikan permasalahan ini dengan baik secara kekeluargaan. Jangan sampai keputusan-keputusan berpihak kepada salah satu orang saja,” pungkasnya. (Iky).

Pos terkait