Pemkab Wondama Ajukan Tambahan Pendapatan Daerah Rp45 Miliar

WASIOR – Pemkab Teluk Wondama, Papua Barat mengusulkan tambahan pendapatan daerah sebesar Rp45 miliar dalam Rancangan Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (RAPBD-P) tahun anggaran 2019. Sehingga pendapatan daerah dari semula Rp928 miliar lebih naik menjadi Rp974 miliar lebih.

Demikian halnya belanja daerah diusulkan bertambah sebesar Rp54 miliar sehingga naik menjadi Rp988 miliar lebih dari semula Rp934 miliar lebih.

Kenaikan pendapatan daerah yang mencapai 45 miliar antara lain bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditargetkan meningkat sebesar 14 miliar lebih menjadi Rp45 miliar dari semula Rp31 miliar lebih.
Dana perimbangan bertambah dari semula Rp686 miliar lebih menjadi Rp690 miliar lebih atau naik sebesar 3 miliar. Juga lain-lain pendapatan daerah yang sah bertambah 27 miliar menjadi Rp238 miliar lebih dari semula Rp210 miliar lebih.

Baca Juga :   2 Unit Rumdis UPBU Rendani Hangus Dilalap si Jago Merah

Wakil Bupati Paulus Indubri menyampaikan itu dalam pidato pengantar nota keuangan RAPBD-P 2019 dalam rapat paripurna DPRD Teluk Wondama, Selasa (3/9) di gedung dewan di Isei.

Sementara kenaikan belanja daerah sebesar 54 miliar dialokasikan untuk belanja tidak langsung dari semula Rp391 miliar lebih menjadi Rp392 miliar lebih atau bertambah sebesar 732 juta. Belanja langsung dari semula Rp542 miliar lebih menjadi Rp596 miliar lebih atau bertambah sebesar 53 miliar.

Sehingga terdapat defisit anggaran sebesar 8 miliar lebih yang juga mengakibatkan terjadi pembengkakan defisit menjadi 14 miliar lebih dari semula hanya 6 miliar lebih.

Sekretaris Daerah Denny Simbar menyebutkan, defisit tersebut sudah tertutupi dengan anggaran sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) tahun sebelumnya. Dengan demikian pembiayaan tahun berkenan adalah nol atau nihil yang berarti antara nilai pendapatan dan belanja daerah dalam RAPBDP 2019 adalah seimbang.

Baca Juga :   Tahun Ini Wondama dapat Sertifikat Tanah Gratis untuk 474 Bidang, BPN Minta Partisipasi Aktif Pemda dan Masyarakat

“Defisit itu muncul karena ada (kegiatan) tahun-tahun lalu punya yang masuk yang memang harus kita anggarkan lagi, lanjutan dan penganggaran ulang tapi nanti dia menggunakan anggaran sisa lebih anggaran tahun lalu untuk menutup defisit itu,” jelas Simbar usai paripurna. (Nday)

Pos terkait