MANOKWARI, kabartimur.com- Menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) Idul Fitri 1446 H, Pemerintah Kabupaten Manokwari melaksanakan rapat pengendalian inflasi daerah kabupaten Manokwari diruang Sasana Karya, selasa (25/3/2025)
Rapat dibuka oleh Bupati Manokwari, Hermus Indou didampingi Sekda Kabupaten Manokwari, Harjanto Ombesapu serta turut melibatkan Kepala BPS Papua Barat, Ir. Merry dan Kepala Bank Indonesia Papua Barat, Setian
Bupati Manokwari, Hermus Indou dalam sambutannya mengatakan di Kabupaten Manokwari tantangan pengendalian inflasi cukup Kompleks mengingat faktor geografis keterbatasan infrastruktur distribusi serta ketergantungan pasukan bahan pangan dari luar daerah.
“Oleh karena itu kita harus memiliki strategi yang terarah berbasis data dan berorientasi pada solusi konkret, ”
Lanjut Hermus, guna menjawab tantangan tersebut Pemerintah Kabupaten Manokwari bersama TPID telah merumuskan beberapa strategis utama dalam pengendalian inflasi daerah yaitu memperkuat ketersediaan dan distribusi pangan.
Selain itu, juga dilakukan peningkatan efektivitas operasi pasar dan stabilitas harga, memperkuat kolaborasi dengan dunia usaha dan perbankan, meningkatkan penggunaan teknologi dan digitalisasi dan meningkatkan peran dan kesadaran masyarakat.
Hermus menuturkan, pengendalian inflasi bukan hanya tanggung jawab Pemerintah tetapi merupakan kerja bersama yang menguntungkan Sinergi seluruh pihak baik Pemerintah, dunia usaha, perbankan, akademisi maupun masyarakat dengan koordinasi.
Kepala BPS Papua Barat, Ir. Merry memyampaikan Kabupaten Manokwari menjadi kota satu-satunya Indeks Harga Konsumen (IHK) yang mewakili Provinsi Papua pada 150 kota di Indonesia yang diisukan angka inflasinya setiap bulan dan dirilis oleh Badan Pusat Statistik.
Berikut Perkembangan inflasi yang ada di Kabupaten Manokwari mulai dari Bulan Januari, Februari dan Maret Tahun 2025
Pertama Perkembangan Inflasi Kabupaten Manokwari untuk Bulan Januari, secara m-t-m, Manokwari mengalami deflasi sebesar 2,29%. Sedangkan secara y-o-y bulan Januari tahun 2025 dengan bulan Januari 2024 juga mengalami deflasi 0,44%
Komuditas yang memberikan andil inflasi secara y-o-y menurut kelompok pengeluaran ada 11 dan yang paling muncul dan memicu inflasi adalah kelompok makanan minuman dan tembakau dimana menyumbang inflasi sebesar 1,12%.
Kemudian Penyumbang utama deflasi Januari 2025 secara m-t-m di provinsi Papua barat, Kabupaten Manokwari adalah kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga dengan Andil sebesar 2,33%.
Ia menjelaskan untuk Inflasi Januari secara m-t-m yang memberikan andil untuk inflasi adalah ikan tuna, ikan layang, cabe rawit, bensin dan bakso siap santap. Sedangkan yang memberikan deflasi itu adalah arus listrik, ikan cakalang, ikan kakap merah, tomat dan angkutan udara.
Adapun secara y-o-y , di Kabupaten anokwari terjadi deflasi di angka 0,44%, dan yang menyumbang angka deflasi di Kabupaten Manokwari yaitu tarif listrik, tomat, bensin, udang basah dan ikan kering. Setelahnya yang menyumbang inflasi adalah ikan tuna, beras, ikan cakalang, emas perhiasan dan angkutan udara ini merupakan lima komuditas yang paling besar menyimpan angka inflasi dan deflasi fi Kabupaten Manokwari
Selanjutnya Penyumbang deflasi pada bulan Februari 2025 secara m-t-m di provinsi Papua barat adalah kelompok makanan minuman dan tembakau dengan Andil sebesar 1,43%. Dan komoditas penyumbang utama deflasi antara lain ikan ekor kuning tarif listrik dan ikan cakalang.
“Inflasi Manokwari untuk bulan Februari 2025, Kalau kita melihat di bulan Februari 2025 juga masih terjadi deflasi secara m-t-m sebesar 1,41%, secara y-o-y sebesar 1,98% dan secara y-o-y membandingkan di bulan Februari dengan Desember 2024 itu berada di angka 3,67% , ” Jelasnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa Kabupaten Manokwari masih punya tabungan karena pemerintah menetapkan untuk angkat inflasi tidak melewati tiga stengah. Sehingga ini yang perlu dijaga sehingga angka inflasi di Kabupaten Manokwari terkendali, kemudian akan berdampak baik kepada perekonomian, kesejahteraan masyarakat juga pelaku usaha.
Selain itu, sama hal dengan di Januari, yang memberi andi deflasi paling besar di Bulan Februari yaitu tarif listrik. Namun secara m-t-m yang menyumbang inflasi adalah ikan ekor kuning, tatif listrik, ikan cakalang dan toman dan yang menyumbang deflasi di Kabupaten Manokwari adalah SMA artinya biaya tarif sekolah ada kenaikan, bensin, angkutan udara, emas perhiasan dan solar.
“Untuk Kabupaten Manokwari kalau dilihat secara wilayah di bulan Februari Papua Barat mengalami inflasi terdalam dari 38 Provinsi Papua Barat yang mengalami deflasi ke dalam sebesar 1, 8%. Jadi bisa dikatakan 2 bulan berturut-turut kita masuk sebagai kota yang memiliki deflasi terdalam, “terang Merry
Penyumbang utama inflasi Februari 2025 secara m-t-m di provinsi Papua Barat adalah kelompok perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga dengan Andil sebesar 2,50%. Komoditas penyumbang utama deflasi antar lain tarif listrik, ikan ekor kuning dan tomat.
Sementara itu, untuk bulan Maret 2025, hingga awal minggu ke empat bulan Maret 2025 komoditas yang berpotensi mengalami deflasi m-t-m antara lain tomat, jenis ikan, daging ayam ras dan cabai rawit. Komoditas yang berpotensi mengalami inflasi manajemen yakni tarif listrik, Bawang putih, bawang merah dan angkutan udara. (Red/*)