Pemilu di Wondama Lancar Tapi Tak Bebas Dari Masalah, Ini Datanya

WASIOR – Meski berjalan aman dan lancar, Pemilu Serentak 2019 di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat tidak luput dari masalah. Banyak warga kecewa karena namanya tidak masuk dalam DPT.

Padahal mereka adalah pemegang KTP Wondama dan sudah tinggal lama di Wondama. Meski akhirnya bisa memilih namun mereka harus rela menunggu hingga lewat pukul 12.00 untuk bisa masuk ke TPS.

“Barangkali saya baru 2 minggu tinggal di Wondama jadi nama saya tidak ada (di DPT), “ ujar Korinus Kris Torey. Asisten II Setda Teluk Wondama ini heran karena hanya isterinya yang mendapat C-6 sementara dirinya tidak terdaftar dalam DPT.

Warga juga mengeluhkan banyaknya formulir C-6 atau pemberitahuan memilih yang tidak sampai ke tangan pemilih meski sudah terdaftar dalam DPT. Parahnya di beberapa TPS, pemilih yang tidak membawa C-6 diminta mencari sendiri C-6 ke kantor desa.

Baca Juga :   Perubahan APBD Disetujui Dewan, Belanja Pemkab Wondama Tahun 2021 Naik Jadi 947 Miliar

Mereka juga diminta menunggu hingga pukul 12.00 baru bisa memberikan suaranya. Petugas KPPS beralasan tidak berani mempersilahkan pemilih tanpa C-6 memilih sebelum jam 12. 00 karena takut melanggar aturan.

Di sejumlah TPS juga dilaporkan terjadi kekurangan surat suara. Di TPS Kampung Manopi, Distrik Wasior misalnya, terdapat kekurangan surat suara untuk DPRD Kabupaten. Demikian pula di TPS Dotir dilaporkan kekurangan surat suara DPD. Juga di TPS Kampung Yopmeos, Distrik Windesi dilaporkan kekurangan surat suara presiden dan wakil presiden.
Akibatnya pelaksanaan pencoblosan sempat molor hingga lebih dari 2 jam menunggu karena pengiriman surat suara tambahan dari KPU setempat.

Di beberapa TPS, pelaksanaan pencoblosan molor hingga beberapa jam. Di TPS 01 Maimari, Distrik Wasior misalnya, menurut pengakuan seorang pengawas TPS, pencoblosan baru dimulai pukul 10.00 WIT.

Baca Juga :   Transmigrasi Baru di Werianggi Dibuka Tahun Ini, Dinas Pastikan Warga Lokal Jadi Prioritas

“Baru dimulai jam 10 karena tunggu saksi, “ ucap pengawas TPS yang enggan menyebut namanya saat dijumpai di Maimari.

Dari pantauan, sejumlah TPS dalam wilayah distrik Wasior pelaksanaan pencoblosan berlangsung hingga menjelang pukul 16.00. Petugas KPPS berdalih hal itu dilakukan untuk mengakomodir pemilih non DPT yang memilih dengan KTP.

Bawaslu Teluk Wondama mengakui banyak persoalan yang didapatkan pada saat pencoblosan. Koordinator Divisi Pengawasan, Humas dan Humbaga Epianus Rawar mengatakan pihaknya akan melakukan kajian terlebih dahulu.

“Kita masih menunggu laporan dan akan lakukan klarifikasi dulu, “ ucap Rawar di kantor Bawaslu Rabu siang.(Nday)

Pos terkait