Pegaf Rawan ISPA, Dokter Anjurkan Warga Rajin Komsumsi Vitamin C

Pegaf,- Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering di derita masyarakat dikabupaten Pegunungan Arfak.

Menurut dr. dr. Christan c. Maharibe, 9 dari 10 orang di daerah ini menderita penyakit yang disebabkan oleh bakteri, kuman, dan jamur (mikroorganisme).

Iklim di kabupaten Pegaf yang dingin ditengarai menjadi salah satu penyebab warga banyak menderita ISPA. Diketahui di daerah ini suhu bisa mencapai 10 derajat Celsius.

Menurut dr. Christan c. Maharibe, dokter umum yang bertugas di puskesmas distrik Anggi, Mikroorganisme penyebab penyakit ISPA dapat hidup dan berkembang biak dengan baik di daerah dengan iklim yang dingin, bahkan dapat hidup pada suhu ekstrem sekalipun atau dibawah 10 derajat celsius.

“Kebanyakan orang mempunyai alergi dingin. Orang alergi dingin biasanya menderita ISPA karena tubuhnya menolak kondisi yang dingin, sehingga bakteri dan kuman dengan mudah menyerang sistem imunnya,” ungkapnya.

Baca Juga :   Kapolda PB, Rudolf Nahak Tinjau Kegiatan Pleno di KPU Manokwari

Sebagian besar penderita ISPA mengalami gejala seperti batuk, pilek, bersin-bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, sesak nafas, demam dan sakit kepala.

Lulusan fakultas kedokteran Unsrat Manado tahun 2016 ini menjelaskan penyakit ISPA dapat menular melalui udara.

“Setiap kali orang batuk, dia sekaligus dapat menularkan ke orang yang di dekatnya,” ungkapnya.

Lanjut dia, penyakit ISPA dapat menyerang manusia dari segala usia Anak-anak sampai dengan lansia. Anak-anak sangat mudah terserang, karena memiliki sistem imun yang lebih rendah dari pada orang dewasa. Itulah sebabnya di Pegaf, anak-anak paling sering menderita flu.

Dampak dari penderita ISPA, dapat menyebabkan seseorang meninggal dunia. disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae yang menyebabkan infeksi di otak dan penyumbatan saluran pernapasan.

“ISPA yang paling mematikan (difteri). Beberapa waktu lalu Kami pernah menemukan gejala difteri pada seorang anak di distrik Anggi,” sebut dr. Chris.

Baca Juga :   Konsolidasi Organisasi Pasca Terbentuknya Provinsi Papua Barat Daya, DPD Hanura Papua Barat Gelar Musdalub

Agar tidak tertular dengan bakteri penyebab ISPA, dr. Chris menyarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi vitamin C, yang dapat menguatkan sistem kekebalan tubuh. Vitamin C sering ditemui pada jeruk dan markisa, buah-buahan ini dapat dengan mudah di dapatkan dari petani petani lokal.

“Kalau ada keluarga yang menderita ISPA sarankan mereka menggunakan masker. Kalau bersentuhan dengan orang dengan gejala ISPA sebaiknya mencuci tangan, untuk menghindari terjangkit,” sarannya.

Selain ISPA, dr Chris mengatakan masyarakat Pegaf juga rentan terserang infeksi saluran pernapasan bawah (ISPB) yang disebabkan oleh mikroorganisme yang hampir sama penyebab ISPA. (iki)

Pos terkait