WASIOR – Direktur RSUD Teluk Wondama yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 dr.Yoce Kurniawan angkat bicara terkait pernyataan pasien positif Covid-19 yang mengaku tidak minum obat sama sekali selama menjalani perawatan hingga sembuh. Pengakuan tersebut kemudian menimbulkan polemik di tengah masyarakat.
dr.Yoce menjelaskan, secara medis Covid-19 memang termasuk golongan virus yang bisa sembuh sendiri (self limiting disease). Itu sebabnya pasien Covid-19 terutama yang bergejala ringan dapat sembuh meski tanpa mengonsumsi obat.
Hal itu pula yang diyakini berlaku pada tiga pasien positif Covid-19 di Wondama yang telah dinyatakan sembuh pada 16 Juni lalu. Ketiganya termasuk pasien positif dengan gejala ringan.
“Pertanyaannya kenapa tidak minum obat sama sekali bisa sembuh, karena daya tularnya sudah rendah dan daya tahan tubuhnya si pasien kuat. Karena apa, karena selama 2 bulan itu tidak ada gejala menunjukkan daya tahan tubuh kuat sehingga yang namanya self limiting disease, akan sembuh sendiri itu terjadi pada 3 pasien ini, “ papar dr.Yoce pada dialog khusus yang digelar Dinas Kominfo di Gedung Sasana Karya di Isei, Senin malam.
Dr.Yoce juga menjelaskan mengapa istri dan anak dari ketiga pasien positif tidak tertular Covid-19, hal yang juga menjadi pertanyaan banyak kalangan.
Dia menuturkan, sejak awal terkonfirmasi, tiga pasien positif Covid-19 di Wondama yang tergabung dalam klaster Gowa memang termasuk pasien tanpa gejala. Ketiganya baru dipastikan positif Covid-19 setelah lebih dari dua bulan tiba di Wasior pasca mengikuti kegiatan Ijtima Ulama di Gowa, Sulawesi Selatan.
Padahal sebelumnya sudah dua kali menjalani rapid test dengan hasil nonreaktif.
Menurut Yoce, hal yang memungkinkan ketiganya baru terkonfirmasi positif setelah cukup lama berada di Wondama adalah karena produksi antibodi G dalam tubuh ketiganya yang terus meningkat. Sementara antibodi M malah semakin menurun.
Dalam dunia kedokteran dikenal ada dua jenis antibodi yang terbentuk ketika seseorang terkena penyakit yakni antibodi M dan antibodi G. Antibodi M terbentuk disaat-saat awal terkena penyakit dan sebaliknya antibodi G muncul dimasa akhir penyakit.
“Kemungkinan besar yang kita lihat adalah antibodi G yang sudah bertahan lama sejak minggu pertama dia mulai meningkat sampai sekarang sampai terakhir dia negatif. Tentu dengan semakin lamanya proses antibodi G bertahan sedangkan antibodi M sudah turun, gejala sudah turun. Dan daya tular virusnyapun akan berkurang.
Itu yang menjelaskan, istri dan anak-anaknya negatif, karena itu, karena daya tularnya sudah turun, “ ujar Wakil Ketua PMI Teluk Wondama ini.
Meskipun ketiga pasien pada akhirnya bisa sembuh tanpa minum obat, dr.Yoce berharap ketiganya tetap meminum obat yang telah diberikan untuk dibawa pulang. Sebab dengan meminum obat daya tahan tubuh ketiganya akan menjadi jauh lebih kuat sehingga kesehatan mereka bisa tetap terjaga.
“Di antara 3 pasien itu sebetulnya ada 2 yang punya penyakit penyerta. Itu yang kita sesalkan kenapa tidak minum obat. Kalau mereka minum obat sebetulnya bisa sembuh lebih cepat,” ucap Ketua IDI Teluk Wondama.
Untuk diketahui, sebelumnya pada prosesi pemulangan pasien positif yang dinyatakan sembuh, Zainal, salah satu dari ketiga pasien mengungkapkan dia bersama dua rekannya sembuh dari virus corona tanpa minum satu butir obatpun.
Obat yang diberikan petugas medis selama 24 hari menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD mereka terima namun hanya disimpan saja. (Nday)