WASIOR, Kabartimur.com– Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat menargetkan kawasan transmigrasi di Kampung Werianggi, Distrik Nikiwar bisa naik kelas menjadi Kawasan Transmigrasi dengan status Mandiri paling lambat pada 2025.
Kepala Disnakertrans Teluk Wondama, Adhar mengatakan, saat ini status Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Werianggi masih berada pada kategori berkembang dengan Indeks Pembangunan Kawasan Transmigrasi (IPK) sebesar 42,67.
“Secara garis besar di SP (Satuan Pemukiman Transmigrasi) Werianggi kita berada pada tahap (status) Berkembang. Kalau di atas 50 itu Mandiri. IPK (Indeks Perkembangan Kawasan Transmigrasi) kita di angka 42,67 berarti kita membutuhkan tujuh koma sekian untuk bisa menjadi UPT Mandiri, “kata Ahar pada pembukaan FGD tentang Perkembangan Kawasan Transmigrasi Werianggi di Aula Sasana Karya, Kantor Bupati Teluk Wondama di Rasiei, Kamis (1/8/2024).
Adhar menerangkan, kawasan transmigrasi Werianggi yang dibuka pada 2011 saat ini telah memiliki dua satuan pemukiman. Yakni SP I yang dibangun pada 2011-2013 terdiri atas 250 KK dan SP II yang mulai dibuka pada 2022 sampai saat ini telah memiliki 25 KK.
UPT Werianggi, lanjut Adhar, telah ditetapkan oleh Kementerian Desa dan PDT menjadi satu dari 52 kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia sebagai kawasan prioritas nasional.
“Sehingga kita menjadi salah satu sampel yang diukur oleh Kementerian Desa dan PDT untuk melihat perkembangan dan bagaimana selanjutnya daerah ini dikembangkan, “papar mantan Kepala UPT Sobei ini.
Pengukuran yang dilakukan tim dari Institut Pertanian Bogor (IPB) meliputi beberapa aspek. Yakni perkembangan ekonomi, sosial budaya, kelembagaan, sarana prasarana dan kelayakan lingkungan.
Adhar berharap semua pihak terkait termasuk masyarakat memberikan dukungan dengan menyampaikan informasi yang benar dan utuh sehingga tim evaluasi dari IPB bisa membuat pengukuran secara tepat dan benar.
“UPT Werianggi ini perlu berkembang. Sekarang ini masih banyak yang kurang. Perekonomian belum berkembang dengan baik. Untuk pendidikan, gedung SD dan SMP sudah ada. Kesehatan sudah dibangun RS Pratama, “ujar Adhar.
“Segi komunikasi, sudah ada jaringan yang dibangun. Listrik di SP 1 sudah ada tapi di SP II belum. Jadi saya mohon dukungan kita semua untuk membangun kawasan transmigrasi Werianggi, “sambung dia.
Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Richardus Kilmas yang membuka FGD mewakili Bupati Hendrik Mambor mengimbau semua OPD dan pihak terkait agar memberikan data serta informasi yang akurat kepada tim dari IPB yang melakukan pengukuran.
Kilmas berharap semua pihak memberikan dukungan agar kawasan transmigrasi Werianggi bisa bertumbuh menjadi kawasan ekonomi baru yang memberikan dampak positif bagi perkembangan daerah secara keseluruhan.
“Ini tanggung jawab kita bersama Pemda dan OPD terkait. Sehingga kawasan itu bisa menjadi kawasan ekonomi dan lebih-lebih harapan masyarakat itu kegiatannya (perekonomian) bisa ditingkatkan supaya jangan sampai warga transmigrasi meninggalkan Lokasi, “pesan Kilmas. (Nday)