MANOKWARI- Tantangan terhadap Pengawasan Obat dan makanan semakin berat di masa mendatang, untuk itu Pemkab Manokwari melakukan pertemuan lintas sektor untuk memaksimalkan fungsi pengawasan di kabupaten manokwari dengan membentuk tim koordinasi pengawasan obat dan makanan.
Selain BPOM Manokwari dan Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, tim ini terdiri dari lintas sektor termasuk pihak Kepolisian dari Polda Papua Barat.
Wakil Bupati Manokwari, Edi Budoyo dalam arahnya menekankan agar pembahasan obat dan makanan ditahun 2020 ini harus dilakukan secara persuasif kesetiap pedagang yang ada dimanokwari, mengingat ditahun ini merupakan tahun politik sehingga jangan sampai hal ini dikait-kaitkan oleh pedagang.
“Meskipun sebagai pemerintah daerah kami memiliki kewenangan khusus, namun hal ini harus dilakukan dengan cara pendekatan persuasif” kata Edi.
Sementara Kepala Balai Pom Mojasa Sirait mengatakan, tim ini dibentuk karena banyak tantangan terhadap pengawasan obat yang tidak semakin muda lagi. Tentunya intruksi Presiden kepada 10 Kementrian lembaga, Gubernur dan Bupati untuk bersama-sama mensinkronisasi sehingga pengawasan dan pembinaan ini harus di awasi secara baik hingga menghasilkan produk siap dikonsumsi.
Adapun Dasar pembentukan tim koordinasi pengawasan obat dan makanan merujuk pada SK Bupati Manokwari nomor 442/77/2020 tentang pembentukan tim koordinasi pengawasan obat dan makanan dikabupaten manokwari. pembentukan tim ini merujuk pada Inspres nomor 3 tahun 2017 dan permendagri nomor 41 tahun 2018.(QS)