Lulusan STMIK Kreatindo Diharapkan Jadi Figur Sentral dalam Pembangunan Daerah

Manokwari, kabartimur.com – Para lulusan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Kreatindo diharapkan menjadi figur sentral dalam pembangunan daerah, serta mampu bersaing dan berkontribusi melalui pemanfaatan ilmu dan keterampilan yang dimiliki untuk kemajuan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Ketua STMIK Kreatindo, Dr. Nataniel Mandacan, dalam sambutannya pada acara Wisuda ke-4 STMIK Kreatindo, yang digelar pada 16 Oktober 2025 di Manokwari.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Mandacan menekankan bahwa lulusan STMIK Kreatindo harus terus belajar dan mengembangkan diri, meskipun telah menyelesaikan studi formal. Ia juga mengajak para alumni untuk menjadi agen perubahan, terutama di daerah asal masing-masing.

“Selesai studi bukan berarti akhir dari proses belajar. Jangan berhenti di satu jenjang saja. Teruslah belajar, lanjutkan ke S2, bahkan seterusnya. Dengan ilmu yang cukup, hidup kita akan berkembang,” ujarnya.

Baca Juga :   Dibangun Sejak 2018, Pasar Mama-Mama Papua Bumi Marina Amban Belum Difungsikan

Pada wisuda kali ini, STMIK Kreatindo meluluskan 36 wisudawan, terdiri dari:

  • 18 orang dari Program Studi Ilmu Komputer,
  •  11 orang dari Program Studi Sistem Informasi, dan
  •  7 orang dari Program Studi Teknologi Informasi.

Dari jumlah tersebut, 10 wisudawan lulus dengan predikat cum laude.

Nataniel menyebut Sejak berdiri pada tahun 2019 STMIK Kreatindo telah meluluskan sekitar 140 mahasiswa. Jumlah ini mungkin tidak besar, namun Dr. Mandacan menegaskan bahwa kampus lebih mengutamakan kualitas lulusan dan kemampuan orang tua dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka.

“Kami tidak hanya fokus pada kuantitas, tapi pada kualitas. Mahasiswa harus memiliki kemampuan dan kemandirian, termasuk dalam penguasaan teknologi. Kami mendorong setiap mahasiswa memiliki perangkat sendiri seperti laptop, untuk mendukung proses belajar yang mandiri,” jelasnya.

Nataniel menambahkan , Rencana Pengembangan Kampus dalam lima tahun ke depan, STMIK Kreatindo berencana untuk meningkatkan status kelembagaan menjadi institut. Langkah ini diharapkan memungkinkan pembukaan program-program studi baru yang berbasis pada potensi daerah, seperti Studi Bisnis dan  Rekayasa Alam, yang dapat menunjang sektor pariwisata dan ekonomi lokal, Serta program-program lain yang belum tersedia di perguruan tinggi sejenis di wilayah Papua Barat.

Baca Juga :   'Gebrak Masker' HUT RI ke-76, Mambor-Andika Blusukan ke Pasar Bagikan Ratusan Masker

“Kami akan mengusulkan kepada Kementerian dan Dikti untuk membuka program studi baru yang sesuai dengan kebutuhan daerah. Harapannya, lulusan kami bisa membawa perubahan nyata di kampung halamannya, bahkan memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produk lokal,” ujar Dr. Mandacan.

Namun, ia juga mengakui bahwa keterbatasan fasilitas seperti ruang belajar dan fasilitas lainnya masih menjadi tantangan yang harus dihadapi. Ke depan, pihaknya akan terus membenahi infrastruktur agar mampu menerima lebih banyak mahasiswa, termasuk mereka yang belum mendapat tempat di perguruan tinggi lain.

Pihaknya berharap menyampaikan harapan besar kepada para lulusan agar dapat kembali ke daerah asal dan menjadi pelopor pembangunan, khususnya di daerah pedalaman.

“Kami berharap lulusan STMIK Kreatindo tidak hanya mencari kerja di kota, tetapi juga berpikir untuk membangun kampungnya. Jadilah agen perubahan di tengah masyarakat,” pungkasnya. (Red/*)

Baca Juga :   Burung Mambruk Jadi Mascot Pilkada 2020 di Manokwari.

Pos terkait