WASIOR, kabartimur.com – Bupati Teluk Wondama, Papua Barat Hendrik Mambor bersama Wakil Bupati Andarias Kayukatuy meluncurkan aplikasi ‘Sianting’ (Sistim Penanganan Anak Stunting) untuk membantu penanganan stunting di daerah itu, Selasa (28/11/2023).
Sianting merupakan aplikasi berbasis web yang dihadirkan untuk mempermudah para petugas medis maupun masyarakat umum untuk memantau dan melaporkan kasus-kasus stunting yang terjadi di wilayah Teluk Wondama terutama di kampung-kampung.
“Dengan adanya aplikasi Sianting ini diharapkan para tenaga medis dan kita semua dapat dengan cepat memantau anak-anak dan ibu hamil di kampung-kampung dan tindakan cepat dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan dan penanganan stunting, “kata bupati saat memberi sambutan.
Hadirnya aplikasi Sianting, lanjut bupati juga dapat membantu para orang tua asuh bagi anak stunting.
Pemkab Teluk Wondama sendiri telah menjalankan kebijakan bapak asuh bagi anak-anak stunting dengan melibatkan para pejabat daerah juga dari kalangan DPRD.
“Aplikasi ini juga dapat digunakan oleh para bapak asuh. Dengan begitu kita dapat melakukan intervensi-intervensi untuk membantu para kader Posyandu dalam penanganan stunting, “ujar Mambor.
Bupati lantas meminta para pimpinan OPD yang menjadi bapak asuh bagi anak stunting agar terus memantau perkembangan anak-anak stunting yang menjadi asuhannya.
“Harus dicek bagaimana perkembangannya. Apakah anak yang tadinya stunting sudah menjadi tidak stunting ataukah belum, “pesan kepala daerah.
Sebagai informasi, berdasarkan pengukuran pada periode September 2023, terdapat 204 balita dari 3.376 balita di Kabupaten Teluk Wondama dikategorikan stunting.
Jumlah itu meningkat dibanding temuan pada periode Juli 2023 dimana kasus balita stunting tersisa 35 orang.
Meski mengalami peningkatan, Wakil Bupati Andarias Kayukatuy selaku Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting Kabupaten Teluk Wondama menyatakan Pemkab akan bisa menangani dengan baik.
Andi, panggilan karib Wakil Bupati optimistis kasus balita stunting di kabupaten berjuluk Tanah Peradaban Orang Papua ini akan bisa ditekan.
“Kita optimistis bahwa kasus stunting di Kabupaten Teluk Wondama kita bisa tangani hingga turun sampai 14 persen pada 2024, “kata Andi pada kesempatan sebelumnya.(Nday)