Manokwari, kabartimur.com– Lapas Manokwari mengadakan program pembinaan warga binaan di bidang pertanian dengan memanfaatkan lahan kosong yang dimiliki oleh Kanwil Kemenkumham Papua Barat. Pelaksanaan pembinaan ini diinisiasi oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kanwil Kumham Papua Barat, Haposan Silalahi yang ditujukan bagi warga binaan yang telah menerima program pembebasan bersyarat.
Kadivpas Kumham Papua Barat menegaskan bahwa tujuan utama dari pembinaan ini adalah untuk mempersiapkan warga binaan menjadi tenaga terampil di bidang pertanian, sehingga mereka memiliki bekal yang cukup ketika kembali ke masyarakat dan dapat mewujudkan kemandirian pangan.
“Pembinaan ini sangat penting untuk memberikan keterampilan yang bermanfaat bagi para warga binaan, sekaligus mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan nasional,” ujar Haposan Silalahi, pada Rabu (10/07).
Pembinaan warga binaan dalam bidang pertanian ini kontrol langsung oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan, Haposan Silalahi dan Kalapas Manokwari.
Adapun Jenis tanaman yang dibudayakan meliputi jagung, singkong, serta berbagai jenis buah-buahan.
Dikesmepatan yang sama, Kalapas Manokwari, Jumadi mengatakan bawah bahwa warga binaan yang disertakan dalam program pembinaan pertanian ini adalah mereka yang telah memenuhi persyaratan dan telah melalui sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP).
“Kami memilih narapidana yang sudah siap dan layak untuk mengikuti program ini, dengan harapan mereka dapat memanfaatkan keterampilan ini setelah kembali ke masyarakat,” terang Jumadi.
Dipilihnya pembinaan dalam bidang pertanian karena melihat potensi besar tanah Papua yang subur namun belum dimanfaatkan secara optimal. Dengan memanfaatkan lahan yang ada, program ini diharapkan dapat memberikan peluang besar untuk berkontribusi dalam bidang ketahanan pangan nasional, sebagai bentuk bela negara.
Program ini merupakan langkah konkret dalam mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan nasional, sekaligus memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk berkontribusi positif bagi masyarakat.
“Diharapkan melalui pembinaan ini, para warga binaan dapat memanfaatkan keterampilan pertanian yang mereka pelajari, baik selama berada di Lapas maupun setelah mereka kembali ke masyarakat” harap Jumadi. (Red/rls)