Konsumsi BBM untuk Mudik Naik 200 Persen

Kemacetan parah yang terjadi pada ruas tol Pejagan-Brebes hingga Tegal pada saat arus mudik lalu merupakan salah satu kemacetan terparah ketika arus mudik dalam beberapa tahun terakhir. Kemacetan ini pun salah satunya disebabkan oleh kekosongan stok BBM pada beberapa SPBU di sekitar ruas tol.

Menanggapi hal ini, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengungkapkan, kekosongan stok BBM ini disebabkan oleh sulitnya truk pengangkut BBM milik Pertamina untuk menembus kemacetan pada exit tol Pejagan dan exit tol Brebes.

Meskipun telah dikawal oleh pihak kepolisian, namun kemacetan parah yang terjadi menjadi hambatan utama bagi truk pengangkut BBM Pertamina untuk melakukan pendistribusian BBM.

“Pertama, storage di masing-masing SPBU tahan 2 hari, (karena) kemacetan kalau tidak suplai lebih dari 2 hari, dia menjadi terputus. Tidak bisa suplai karena macet, tidak bisa lewat, meski dikawal polisi tapi tidak tertolong,” kata Dwi saat ditemui di Rumah Dinas Menko Perekonomian Darmin Nasution, Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis (7/7/2016).

Baca Juga :   Samsat Pangkep gencar sosialisasi pajak ranmor

Selain itu, kelangkaan BBM ini disebabkan karena meningkatnya konsumsi BBM pemudik di luar perkiraan Pertamina. Sebelumnya, Pertamina memperkirakan peningkatan konsumsi BBM hanya sebesar 60 persen untuk daerah Jawa Tengah. Namun, konsumsi BBM justru meningkat hingga 3 kali lipat dari yang diperkirakan.

“Ternyata permintaan naik 200 persen, padahal kita antisipasi Jateng (naik) 60 persen (dari) tahun lalu,” imbuhnya.

Kemacetan parah yang terjadi sepanjang arus mudik pun menjadi pelajaran penting bagi Pertamina. Untuk mengantisipasi kelangkaan BBM pada jalur mudik, Pertamina pun telah melakukan sinergi dengan pihak kepolisian hingga Kementerian ESDM.

“Selalu koordinasi, ada Satgas bersama, yaitu Kemenhub, ESDM, dan Pertamina. Kemarin kejadian pada saat arus mudik jadi pembelajaran,” tutupnya.(*)

Pos terkait