Indonesia Bisa Menjadi Kiblat Baru Saat Bicara Tentang Islam

Jakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menjadi pembicara di Global Youth Interfaith Summit Religion for Peace, di Paris. Mewakili Islam Asia dan Pacific, Dahnil menyampaikan wajah Islam Indonesia yang damai.

“Saya menyampaikan bahwa Indonesia bisa menjadi kiblat baru ketika bicara tentang Islam,” terang Dahnil, Jumat (27/11/2015).

Menurut dia, Islamofobia yang terjadi saat ini di Eropa setelah serangan terorisme di Paris telah meningkatkan, pemahaman masyarakat eropa tentang Islam dan labeling media tentang Islam yang selalu diidentikkan dengan terorisme, memberikan kontribusi besar bagi Islamofobia di Eropa.

“Kelompok antar agama penting melakukan counter issues yang dibuat oleh media, seolah tindakan terorisme dilakukan oleh satu agama. Terang, tindakan terorisme di banyak negara tidak mengenal agama, mereka hanya membajak agama untuk kepentingan mereka, oleh sebab itu penting kelompok antar agama dunia untuk memberikan pemahaman yang benar kepada masing-masing kelompok bahwa sesungguhnya tindakan terorisme tidak pernah dibenarkan oleh agama mana pun,” jelas dia.

Baca Juga :   Awal Musim Kemarau Papua Barat Pada Juni - Juli 2022

Faktanya yang terjadi adalah sekelompok penjahat membajak agama untuk tindakan kekerasan. Di samping itu, adalah penting dunia mendorong tatanan dunia yang lebih adil. Negara-negara adidaya harus berhenti melakukan perang dan penyerangan terhadap negara-negara Arab atas nama perdamaian. Tidak ada perdamaian yang dilakukan melalui perang.

“Yang terjadi justru adalah kebencian yang turun temurun,” tutup Dahnil yang juga menjabat sebagai President Religion for Peace Asia and pacific Interfaith Youth Network.
(dra/dra)

Pos terkait