Kolaborasi UNICEF, PFP dan Dinas Kesehatan Gelar Pelatihan Komunikator Imunisasi untuk 47 Peserta di Manokwari

Manokwari, kabartimur.com- Upaya meningkatkan pemahaman dan penerimaan masyarakat terhadap imunisasi terus diperkuat melalui Pelatihan Komunikator Imunisasi yang digelar di Swiss-Belhotel Manokwari pada 17–18 November 2025. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Lembaga Masa Depan Papua atau Papua Future Project (PFP) bersama Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, serta didukung UNICEF Indonesia.

Sebanyak 47 peserta dari unsur guru, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan kelompok pemuda mengikuti pelatihan dua hari tersebut. Kegiatan dibuka resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, Marthen L. Rantetampang.

Dalam sambutannya, Marthen menegaskan pentingnya pendekatan komunikasi antar-pribadi (KAP) atau interpersonal communication (IPC) dalam meningkatkan cakupan imunisasi di Manokwari. “Pelatihan ini menekankan pendekatan komunikasi yang tidak hanya berfokus pada penyampaian informasi, tetapi juga kemampuan memahami perspektif masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga :   Pemdes Bebsili Salurkan BLT Tahap III Kepada 74 KK Penerima

Ia menyebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten Manokwari telah menunjukkan komitmen kuat melalui penerbitan Peraturan Bupati Nomor 64 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, serta peluncuran Gerakan Bersatu Lengkapi Imunisasi Anak (BERLIAN). Program ini bertujuan memastikan seluruh anak di Manokwari memperoleh imunisasi lengkap, baik pada masa balita maupun melalui Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

“Gerakan BERLIAN menekankan bahwa tidak boleh ada anak yang tertinggal imunisasinya. Tidak ada kata terlambat untuk memberikan perlindungan kepada anak,” tegas Marthen.

Ia menambahkan, tantangan berupa misinformasi, keraguan, dan penolakan imunisasi masih ditemukan di masyarakat. Karena itu, pelibatan berbagai elemen masyarakat menjadi penting sebagai jembatan membangun kepercayaan publik terhadap layanan kesehatan.

Selama pelatihan, para peserta dibekali keterampilan komunikasi melalui pendekatan KAP oleh fasilitator terlatih dari Dinas Kesehatan Papua Barat dan UNICEF. Materi yang diberikan meliputi keterampilan mendengarkan aktif, berempati, berdiskusi tanpa menggurui, serta menyampaikan pesan sesuai konteks kebutuhan masyarakat.

Baca Juga :   Pasang Reklame , AriminTewas Tersengat Listrik

Pada hari kedua, peserta langsung mempraktikkan teknik komunikasi tersebut di enam lokasi berbeda: SD IT Swapen, SD Inpres 21 Sowi, Kelurahan Sanggeng, SD YPK 01 Efrata Manggoapi, Universitas Papua, dan Kelurahan Wosi. Melalui praktik lapangan ini, peserta diharapkan dapat menyampaikan informasi imunisasi dengan lebih efektif, meluruskan misinformasi, dan mendorong perilaku masyarakat yang mendukung imunisasi lengkap.

Di akhir sambutannya, Marthen menyampaikan apresiasi kepada UNICEF melalui Papua Future Project, Dinas Pendidikan, serta seluruh pihak yang telah mendukung penguatan kegiatan imunisasi dan pelaksanaan Gerakan Sekolah Sehat di Kabupaten Manokwari. (Rls/*)

Pos terkait