Kisah Pilu Mantan Budak Seks ISIS, Kabur Kena Ranjau Hingga Wajahnya Rusak

Lamiya Aji Bashar, an 18-year-old Yazidi girl who escaped her Islamic State group enslavers, talks to The Associated Press in northern Iraq in this May 5, 2016 photo. She described how she was abducted along with her sisters and brothers when IS overran her village in 2014 and was passed around from militant to militant, trying to escape many times. Finally she succeeded in March, but only after a mine exploded, killing two girls fleeing with her and leaving Bashar's face scarred and blinding her in one eye. (AP Photo/Balint Szlanko)

Saat ini kelompok militan ISIS diketahui tengah marak menjual perempuan lewat aplikasi perpesanan di ponsel pintar. Mereka bahkan menerapkan sistem pendataan yang ketat untuk mencegah para budaknya kabur.

Berikut ini adalah sepenggal kisah dari seorang budak seks yang berhasil kabur. Ia bernama Lamiya Aji Bashar, perempuan warga Yazidi berusia 18 tahun. Ia sudah mencoba kabur sebanyak empat kali. Sebelum akhirnya pada percobaan kelima, Maret 2016, Lamiya berhasil diselundupkan keluar oleh orang suruhan pamannya.

Meski begitu, perjuangannya untuk kabur terbilang dramatis dan penuh derai air mata. Banyak hal ia korbankan untuk bisa sampai ke titik kebebasan.

Kala itu Lamiya kabur bersama kedua rekannya. Nahas, mereka melewati ladang ranjau. Almas (8) dan Katherine (20) meninggal dunia terkena ledakan. Sementara nyawa Lamiya tertolong, meski harus kehilangan wajah cantik dan mata kanannya akibat ledakan.

Baca Juga :   Menkopolhukam dan Menkumham Temui Eks MAHID di Belanda Bahas Kewarganegaraan dan Repatriasi

“Saya berhasil kabur pada akhirnya. Syukur Tuhan, saya berhasil kabur dari orang-orang kafir itu,” ucap Lamiya yang sekarang aman menetap di rumah pamannya di Kota Baadre, Irak, seperti disitat dari Metro, Jumat (8/7/2016).

“Meskipun saya harus kehilangan kedua mata saya. Kebebasan ini tetap layak diperjuangkan, karena setidaknya saya bisa selamat dari (jeratan) mereka (ISIS),” tambahnya.(*)

Pos terkait