Jumat Curhat, Kapolsek Windesi Imbau Warga Tidak Terprovokasi Isu Penculikan Anak

WASIOR – Warga masyarakat di Distrik Windesi Kabupaten Teluk Wondama diharapkan tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu yang beredar di media sosial yang belum bisa dipastikan kebenarannya.

Termasuk isu penculikan anak yang beredar luas belakangan ini.

Kapolsek Windesi Iptu Yoel Wambraw mengimbau warga agar tidak langsung menelan mentah-mentah alias tidak langsung percaya dengan isu soal penculikan anak itu.

Pasalnya banyak informasi maupun konten media sosial yang sengaja dihembuskan untuk membuat resah masyarakat.

“Untuk informasi atau isu adanya penculikan anak agar masyarakat jangan langsung percaya. Bisa cek kebenarannya di kantor polisi maupun kepada Bhabinkamtibmas, “kata Iptu Wambraw pada acara Polisi Mendengar dalam rangka Jumat Curhat Polsek Windesi di Kampung Wamesa Tengah Distrik Windesi, Jumat (27/1/2023) melalui keterangan tertulis.

Iptu Wambraw menyatakan isu soal penculikan anak khususnya di wilayah Provinsi Papua Barat maupun Papua Barat Daya sejauh ini belum terbukti kebenarannya.

Baca Juga :   Satu Kontak Erat Pasien Positif yang Meninggal Ikut Terinfeksi, Kasus Covid-19 di Wondama Jadi 30, Sembuh 26

Sebab, Polda Papua Barat sampai saat ini belum menerima laporan maupun pengaduan terkait penculikan anak.

Karena itu warga diminta untuk tidak panik apalagi terprovokasi dengan informasi perihal penculikan anak.

Kendati demikian, pihaknya mengimbau warga agar tetap waspada terhadap segala kemungkinan dengan terus menjaga kondisi Kamtibmas yang kondusif di wilayah masing-masing.

“Mengenai isu-isu penculikan anak agar tidak panik dan terbawa suasana namun kita lebih waspada serta jadikan diri kita sebagai polisi, dalam artinya kita menjaga diri kita dan keluarga kita sendiri lebih awal, “ pesan Kapolsek.

Dalam kesempatan itu, Yopy, salah seorang warga Kampung Wamesa Tengah minta aparat kepolisian agar membina dan menertibkan para pemuda yang selama ini sering membuat keonaran akibat mengkonsumsi minuman beralkohol alias minuman keras (miras).

“Saya selaku majelis di Jemaat Gereja Van Ballen Windesi melihat bahwa pemuda-pemuda yang sering mengkonsumsi minuman keras sering membuat keributan membuat masyarakat ini terganggu. Saya minta mereka itu dibina agar hal seperti itu tidak terulang lagi,” ujar Yopy.

Baca Juga :   Warinussy Tuding Kapolda PB Tidak Profesional dengan Mutasi 3 Penyidik Tipikor Pasca P21 Tersangka ND

Terkait keluhan warga itu, Kapolsek mengatakan pihaknya akan mendorong pemerintah kampung setempat agar mengaktifkan lagi Pos Keamanan Lingkungan (Poskamling).

“Kami dari pihak Kepolisian akan berkoordinasi dengan Kepala Kampung agar poskamling segera diaktifkan kembali serta difungsikan untuk menjaga keamanan pada masing-masing RT, “imbuh Iptu Wambraw. (Nday)

 

Pos terkait