Tana Toraja Kabartimur.Com
Jelang Musda KNPI Toraja kini Restu Tangaka sudah mendapat beberapa dukungan seperti sebelumnya sudah mendapat dukungan dari Gerakan Pemuda Ansor Toraja Raya, dan kini mendapat lagi dukungan dari Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Toraja.
Dukungan terhadap mantan Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Toraja itu, resmi diserahkan Ketua MKGR Toraja, Alfian Andi Lolo, di Makale, Jumat (27/5/2022).
Menurut Alfian, pihaknya solid mengusung Restu karena dinilai matang dalam organisasi kepemudaan. Restu juga dinilainya memiliki jaringan yang luas di kalangan muda.
“Saya yakin Adinda Restu mampu memimpin organisasi sebesar KNPI. Ini kami putuskan setelah melalui banyak pertimbangan yang matang,” ujarnya.
Alfian mengatakan, pihaknya tak ragu menentukan sikap untuk mengusung Restu. Selain matang di organisasi, Restu juga sekaligus mewakili sosok aktivis lokal yang lebih banyak berkiprah di Tana Toraja.
Untuk itu, tokoh muda Toraja ini juga mengajak OKP (Organisasi Kepemudaan) lainnya untuk menyatukan dukungan untuk Restu sebagai perwakilan aktivis lokal.
Dia juga mendesak DPD KNPI Sulawesi Selatan agar segera menggelar Musda KNPI Tana Toraja yang sudah lama tertunda.
“Seharusnya Musda ini segera dilaksanakan, DPD KNPI Sulsel jangan terlalu lama menunda. Penundaan ini kan terkesan ada strategi yang sedang dibangun untuk meloloskan orang tertentu yang dapat mengundang kekisruhan,” jelasnya.
Dia juga sangat menyayangkan adanya penunjukan Plt. Ketua KNPI Toraja yang terlalu lama, yang diduga kuat saat ini SK-nya sudah tidak berlaku.
“Saya juga berharap jangan memancing situasi. Sebaiknya KNPI ini menjadi contoh yang baik dalam membangun sebuah kompetisi. Apa sih susahnya menggelar musda. Dan sampai saat ini saya masih bingung apa alasan musda ini ditunda,” bebernya.
Meski demikian, Alfian yang juga putra mantan Bupati Tana Toraja ini meminta semua pihak, terutama seluruh OKP bersabar dan menahan diri atas penundaan yang terlalu lama ini.
“Jujur, saya dan teman-teman gelisah dengan adanya penundaan seperti ini yang seolah-olah ada strategi lain yang hendak dibangun. Kita kompetisi yang sehatlah. Apa sih susahnya menggelar musda jika waktunya memang sudah tiba,” pungkasnya.(***)