MANOKWARI- Memperingati Hari Lingkungan Hidup Se-dunia ke-47 Tahun Bupati Manokwari, Hermus Indou, melakukan penanaman terumbu karang secara simbolis di pesisir Pantai Kwawi, Manokwari, Sabtu (5/6/2021) bersama komunitas Ketapang Diving Community dan komunitas diving lain serta Komunitas Anak Air Manokwari (KAAM) sekaligus melakukan Pembersihan sampah di laut.
Turut hadir dalam dalam kegiatan tersebut, Kepala dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Manokwari, Pihak kementrian KLK, dan sejumlah anggota Komunitas yang terlibat dalam program penanaman Terumbu Karang dan Pembersihan Laut.
Ketua panitia Anton Krey, menyampaikan ide kegiatan penanaman terumbu karang dan pembersihan laut sudah direncanakan jauh sebelumnya dan bertepatan dengan hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah waktu yang tepat untuk melaksanakannya.
Anton menyebut Tiga hari sebelumnya juga pihaknya sudah melakukan pembersihan laut dan hari ini akan dilanjutkan sekaligus penanaman terumbu karang.
Menurutnya, penanaman terumbu karang dan membersihkan laut merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan dalam menjaga dan melestarikan alam dan berharap kegiatan tersebut mendapatkan dukungan oleh semua pihak terutama pemerintah daerah melalui dinas terkait.
Menyikapi hal tersebut Bupati Manokwari dalam arahannya menyampaikan apresiasi kepada komunitas yang telah menginisiasi kegiatan tersebut dan berjanji akan memberikan dukungan kepada komunitas yang telah membantu pemerintah melalui dana hibah yang akan dikelolah oleh dinas teknis yang telah bekerjasama dengan komunitas yang sudah diinventarisir.
“Segera inventalisir komunitas yang bermitra dan dana hibah kita akan serahkan ke dinas untuk dikelolah dan akan ditetapkan dalam keputusan Bupati” kata Bupati.
Bupati mengungkapkan bahwa Tuhan telah mencipatakan semesta ini dalam kesempurnaan tapi banyak manusia egois dan merusak alam ini, sehingga dengan melestarikan alam yang diciptakan Tuhan adalah bukti Iman dan ibadah kita kepada Tuhan yang telah menganugerahkan kehidupan bagi manusia.
Bupati menjelaskan bahwa kabupaten Manokwari menyandang dua status yakni sebagai kota peradaban ditanah Papua dan juga sebagai ibukota Provinsi maka sebagai kabupaten sulung harus menjadi contoh dalam semua aspek pembangunan terlebih khusunya contoh dalam merawat lingkungan yang ada.
Selain itu sebagai kota peradaban, kebersihan lingkungan adalah hak wajib yang harus dipelihara dan harus mempersembahkan yang terbaik sehingga ketika ada yang berkunjung ke Manokwari akan membawa kesan yang baik setelah kembali dan mereka akan menceritakan kesan baik itu.
Bupati menambahkan bahwa sebagaimana provinsi Papua Barat telah menetapkan Perdasus pembangunan berkelanjutan maka setiap kabupaten kota yang ada wajib melaksanakan peraturan itu salah satunya dari Aspek pembangunan yang lestari termasuk lingkungan dan budaya yang sudah terkikis oleh zaman serta pembangunan yang berorientasi kedepan.
“Kita harus melestarikan karena kita akan mewariskan kepada generasi yang yang akan datang” harap Bupati.
Bupati berharap agar masyarakat jangan hanya menjadi subjek dalam pemerintahan tapi ikut terlibat dalam proses pembangunan Karena pemerintah juga memiliki banyak ketebatasan.Untuk itu,Inisitatif yang muncul dari masyrakat tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak mendukung karena masyarakat membantu meringankan pemerintah dalam proses pembangunan sehingga kebijakan alokasi anggaran kedepan pemerintahan partisipatif harus diselenggarakan.
“Karena bukan hanya orang yang menggunakan baju dinas saja yang mengelolah anggaran tetapi yang tidak memakai baju dinas pun berhak mengelolah anggaran” Pungkas Bupati. (R)