Harga Bapok di Wondama Jelang Nataru Diklaim Masih Stabil, Pemda akan Tinjau Lapangan

WASIOR, Kabartimur.com– Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat menyatakan harga barang kebutuhan pokok (bapok) menjelang Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru) masih stabil.

Demikian pula persediaan bapok diklaim masih aman sampai dengan awal tahun depan.

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Teluk Wondama Aser Waroi selaku Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) pada rapat TPID dalam rangka persiapan menyambut Nataru di ruang rapat Kantor Bupati Teluk Wondama di Rasiei, Selasa (2/12/2025).

Rapat TPID dihadiri Bupati Elysa Auri bersama Wakil Bupati Anthonius Alex Marani, Kapolres AKBP Bayu Dewasto, Dandim 1811/Teluk Wondama Letkol Inf Dwi Haryanto, Kepala BPS Suti Wardani serta perangkat daerah terkait.

“Harga sembilan bahan pokok di Teluk Wondama masih stabil. Hanya komoditi cabai merah dan bawang merah dan beras yang fluktuasi, “kata Sekda.

“Beras, tadi menurut Kapolres harga sudah stabil. Rica (cabai) ini yang perlu ada diambil langkah strategis sehingga rica tidak jadi pemicu inflasi, “ lanjut Waroi.

Baca Juga :   50 Peserta Dari 3 Kabupaten Ikut Pelatihan Anyaman Piring Dari Lidi

Meski demikian, Pemkab Wondama tetap mengantisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan harga terutama pada seminggu menjelang Natal dan Tahun Baru.

Beberapa jenis komoditi tertentu seperti daging ayam, telur, bawang merah dan putih sering kali mengalami kenaikan harga karena masih bergantung pasokan dari luar Wondama.

“Yang saya ragu itu harga daging ayam akan mengalami kenaikan. Karena itu  nanti kita minta Gubernur (Papua Barat) untuk bermohon kepada Kementerian Perhubungan dan PT Pelni supaya kapal tetap lancar masuk sehingga harga daging dan telur tetap stabil di Wondama, “ucap Sekda.

Bupati Elysa Auri dalam kesempatan itu menyatakan Pemkab Teluk Wondama sudah mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengantisipasi munculnya situasi yang tidak diinginkan menjelang, selama hingga pasca Nataru.

“Pada prinsipnya Pemda siap mengantisipasi situasi baik itu bencana maupun (harga) sembilan bapok dan mengantisipasi kelangkaan-kelangkaan saat Nataru,”ucap Auri.

Baca Juga :   Mambor : Jaman Boleh Maju, Adat dan Budaya Tidak Boleh Hilang

Bupati minta masyarakat tidak mudah terpengaruh isu-isu tidak berdasar yang berkembang di masyarakat.

“Tetapi mengikuti perkembangan-perkembangan yang dilakukan pemerintah supaya masyarakat tahu apa yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat,”ujar kepala daerah.

Deflasi di November

Kepala BPS Teluk Wondama Suti Wardani membenarkan harga bapok di Wondama memasuki awal Desember masih relatif stabil.

BPS Wondama mencatat, berdasarkan data Indeks Perkembangan Harga selama periode Oktober 2025 terjadi inflasi dengan kisaran 0,3 sampai 0,47.

Inflasi itu dipicu adanya perayaan Satu Abad Nubuatan I.S Kijne pada 25 Oktober 2025 yang dihadiri ribuan orang dari berbagai daerah se Tanah Papua.

“Sedangkan bulan November dari minggu pertama sampai minggu keempat terjadi deflasi atau penurunan inflasi. Rentangnya antara 0,59 sampai 0,73,” jelas Suti.

Suti menjelaskan beberapa komoditas yang menjadi pemicu kenaikan maupun fluktuasi harga selama bulan Oktober sampai November yaitu bawang merah, cabai merah dan cabai rawit.

Baca Juga :   Pindah ke Teluk Bintuni, AKBP Hari Sutanto Sebut Teluk Wondama Tanah Penuh Berkat

“Sementara yang berfluktuasi terkait dengan harga yang cukup tinggi yaitu bawang merah, cabai merah dan bawang putih, “imbuh Suti.

Tinjau Lapangan

Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM Teluk Wondama Ekbertson Karubuy mengatakan dalam waktu dekat ini TPID bersama Forkopimda akan melakukan pemantauan lapangan untuk mengecek harga serta mengetahui stok bapok yang tersedia.

Pemda juga akan melakukan operasi pasar manakala terdapat kelangkaan bahan pokok yang memicu kenaikan harga.

“Tim akan melakukan pantauan lapangan untuk melihat ketersediaan stok bahan pokok dan harga supaya bisa diambil langkah-langkah yang diperlukan, “kata Ekber. (Nday)

 

 

 

Pos terkait