GMNI Menuding Jurnalis Tidak Objektif, Ini Kata Koordinator IJTI Wilayah Toraja Luwu

GMNI Menuding Jurnalis Tidak Objektif, Ini Kata Koordinator IJTI Wilayah Toraja Luwu

Tana Toraja Kabartimur.Com

Sejumlah jurnalis di Toraja sangat menyayangkan tudingan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Tana Toraja kepada rekan jurnalis di beberapa media.

Peristiwa meninggalnya Almh. Karmila (4) bocah asal Kecamatan Masanda Lembang Belau Utara, sebelum meninggal mendapatkan pelayanan yang dianggap sangat buruk di Puskesmas Bittuang karena tidak sesuai SOP.

GMNI Tana Toraja dalam berita yang dimuat di media lokal mengatakan bahwa, para jurnalis yang memuat berita sangat tidak objektif dalam mencari informasi.

Menurutnya, jurnalis hanya mengali informasi dari korban tanpa mewawancarai pihak Puskesmas, dan katanya dari pengakuan Kepala Puskesmas Bittuang beserta pegawai mengatakan hanya satu wartawan yang datang tapi banyak media yang memberitakan kasus tersebut.

Pihak GMNI juga mengakui melihat media kurang mampu membuat tata bahasa yang benar sehingga berita yang beredar di masyarakat tidak tersampaikan dengan baik dan jelas.

Baca Juga :   Tiba di Kampung Halamannya, Alm Marchxellon Vitrajaya Disambut Ratusan Kendaraan Dengan Iringan Sirine Ambulance

Pernyataan GMNI Tana Toraja tersebut dibalas para jurnalis yang turun dilapagan dan sangat menyesalkan penyataan bahwa jurnalis tidak objektif.

“Saya sangat menyesalkan tudingan GMNI Tana Toraja, mengatakan media tidak objektif dalam memberitakan kasus terkait kematian Almh Karmila, kami sudah bekerja semaksimal mungkin karena ini adalah kasus kemanusiaan,” tutur Koordinator Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Sulsel Wilayah Toraja dan Luwu, Jufri Tonapa, Rabu (29/8/2018).

Dikatakannya, jurnalis bukan hanya menemui pihak korban saja tapi keduanya, dan penelusuran media bukan seperti penelusuran yang dilakukan oleh GMNI Tana Toraja.

“Apa hasil penelusuran yang ditemukan oleh GMNI setelah mengunjungi pihak korban dan puskesmas, apakah hasilnya adalah kesalahan media dalam membuat berita?,” ucap Jufri.

GMNI Tana Toraja seolah-olah menganggap media menjadi pemicu kasus dipermukaan, sedangkan kasus tersebut tidak diketahui masyarakat jika tanpa media.

Baca Juga :   Sebanyak 62 Bunga Ikuti Kontes Festival Lomba Tanaman Hias I

“Ini tamparan kemanusiaan yang keras untuk kita semua, menjadi pembelajaran, bukan menyudutkan media hingga menuding bahwa tidak objektif dalam mencari berita,” tutup Jufri yang juga jurnalis Televisi MNC Media.

Lanjutnya, pihak GMNI Tana Toraja harusnya tidak menyalahkan media dalam memberitakan terkait kemanusiaan, karena jurnalis yang ada juga benar-benar turun ke lokasi mewancarai ibu korban, pihak keluarga, Kepala Puskesmas, Bidan hingga saksi. (***)

Pos terkait