Formasi CPNS 2019 Budoyo: Petunjuk Gubernur Akan Prioritaskan Kearifan Lokal

MANOKWARI- Sesuai Petunjuk Gubernur Papua Barat penerimaan formasi CPNS berikutnya akan memprioritaskan kearifan Lokal.

Hal tersebut diungkapkan plt Bupati Manokwari Drs Edi Budoyo saat menemui pencaker di distrik prafi yang melakukan pemalangan terhadap kantor distrik Prafi, minggu (2/8) karena tidak setuju dengan hasil pengumuman yang keluar dan tidak sesuai dengan harapan kuota 80:20.

Pemalangan kantor akhirnya di Buka ketika Puluhan pencaker dari distrik Sidey, Masni dan Prafi mendatangani kantor distrik Prafi dan meminta aspirasinya dikawal untuk diperjuangkan dan aspirasi tersebut langsung diserahkan kepada Plt Bupati untuk ditindaklanjuti sampai ke pusat melalui pemerintah provinsi.

Menerima aspirasi tersebut Budoyo mengaku akan mengawal dan akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada gubernur untuk selanjutnya ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat.

Dikatakan Budoyo bahwa aspirasi pencaker yang diserahkan tersebut untuk ditindaklanjuti yakni terkait dengan nasib tenaga honorer yang sudah mengabdi bertahun-tahun namun belum terangkat PNS dan mereka berharap agar ada pengangkatan langsung tanpa melalui tes dengan mempertimbangkan pengabdiannya

Baca Juga :   HUT RI KE 78 tahun 2023, Managemen Aston Niu Manokwari Kibarkan Bendera Merah Putih

“itu aspirasi warga mengenai tenaga Honor yang sudah lama mengabdi langsung diangkat seperti tahun sebelumnya.Oleh karena itu formasi 2019.2020 2021 mereka tidak perlu mengikuti tes karena sudah lama mengabdi tetapi yang belum honor harus ikut tes”kata Budoyo.

“Saya tidak berjanji tapi saya akan mengawal dan berjuang untuk mereka.Karena sebelumnya (formasi 2018-red) sama sekali tidak terlibat dan mengawal proses kuota 80:20 tersebut” kata Budoyo.

Sementara Untuk penerimaan formasi CPNS 2019 November mendatang Budoyo mengaku akan mengawal proses hingga pengumuman.

“Sebagaimana petunjuk Gubernur PB, penerimaan CPNS berikutnya akan memprioritaskan kearifan Lokal” ungkap Budoyo.

Kerarifan lokal yang dimaksudkan adalah akan mengutamakan suku besar Arfak yang mendiami Manokwari kemudian Doreri.Selanjutnya suku-suku OAP lainnya seperti Biak, Serui, Sorong, dan suku pendatang lainnya yang lahir besar di Manokwari dan kuotanya akan dibahas lebih lanjut dalam pertemuan bupati dengan gubernur sepapua barat hari ini (3/8/2020).

Baca Juga :   Bupati Manokwari Warning THM, Izin Operasi Akan Dicabut

” Menurut petunjuk gubernur harus berdasarkan kearifan lokal dimana sebagian penduduk orang Manokwari adalah Arfak.kuota persentasi akan dibahas lebih lanjut selanjutnya” tandas Budoyo.(*)

Pos terkait