Forkopinda Torut Turun tangan Tengahi Kasus Kematian Alvius

Toraja Utara-  Bupati Toraja Utara bersama Kodim 1414 Tana Toraja dan Kapolres Tana Toraja audiensi bersama orang tua korban Allopasaang (ayah) dan Aniata Diana Tarukbua (ibu) Alvius Samban yang berdomisili di Kecamatan Tikala Lembang Buntu Batu Kabupaten Toraja Utara atas tragedi yang terjadi sehingga menimbulkan korban di jembatan Eran Batu tanggal 7 september 2016 malam pukul 20:30.

Bersama keluarga korban dan masyarakat (14/09/2016) meminta keadilan terhadap kematian Alvius Samban agar diproses secara hukum sesegera mungkin dan terhadap pelaku terlibat agar segera diproses sesuai hukum yang berlaku.

Menanggapi hal tersebut Bupati Toraja Utara Kalatiku Paembonan mengalami luka mendalam, Pemerintah Daerah Toraja Utara terluka dan bersedih atas tragedi yang menimpa keluarga Alvius Samban, kata Bupati Toraja Utara.

Tragedi ini tidak akan terjadi apabila koordinasi yang terjalin dengan baik dan untuk itu tujuan kita menghimbau masyarakat dan keluarga korban adalah bagaimana mencari penyelesaian masalah, ucap Kalatiku Paembonan.

Sesuai hasil Visum dan olah TKP di lokasi kejadian, Kapolres Tana Toraja Arief mengungkapkan0 perlunya kejelasan, kepastian dan kondusifitas bersama agar kejadian ini dapat di selesaikan secepat mungkin karena peristiwa ini dapat menimbulkan efek yang lebih besar lagi apabila tidak di redam, ujar Kapolres Tator.

Segala biaya kepada rumah sakit terkait agar pembiayaan otopsi Alvius Samban ditanggung oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) ditambahkan juga agar Pers (wartawan) agar tidak melakukan pemberitaan yang tidak benar, jelas Kapolres Tator.

Kronologi kejadian setelah olah TKP dan Saksi bahwa awal cerita Eccy mengundang Alvius Samban dan rekannya di undang merayakan syukuran atas usainya wisuda setelah Alvius Samban pulang dari syukuran tersebut dengan boncengan bersama temannya Luki dan saat itu korban yang mengendarai sepeda motor, kata Kapolres Tator

Saat perjalanan menuju rumah kos Luki di rantepao tiba-tiba saja Risal dan Jekson berpacu dengan Alvius S dan Luki sambil mengeluarkan kata tidak senonoh sehingga menimbulkan emosi dan beberapa saat kemudian keduanya berhenti lalu saling melakukan aksi pemukulan satu lawan satu, imbuh Arief.

Berselang beberapa menit kemudian mobil kijang berhenti dan keluar seorang pria bernama Pong Karassuk (Andi Lele) dan Risal adalah adik dari Pong Karassuk kemudian dengan refleks tidak terima adiknya sedang berkelahi berniat hendak melerai Pong Karassuk kemudian memukuli Alvius S sambil mengejarnya kearah jembatan, jelasnya.

Lanjut Kapolres Tator setibanya aksi saling kejar Alvius Samban (Korban) meminta pertolongan dengan menghubungi temannya karena rasa ketakutan korban lari menuju pengrajin kayu kemudian menuju arah sungai berniat sembunyi dari kejaran Pong Karassuk tetapi Alvius terjatuh disungai dengan kondisi kesakitan.

Latar belakang kejadian saudara Eccy dan Pong Karassuk (sepupu 1 kali) namun sebelumnya Eccy pernah dikenalkan oleh kerabatnya (pria) yang memiliki anak berusia 2 tahun dan inilah kemungkinan besar menjadi pemicu karena rasa tidak senang kepada korban karena menurut Pong Karassuk, Eccy masih sah memiliki hubungan bersama kerabatnya tetapi Eccy menjelaskan sudah tidak memiliki hubungan apa-apa bersama pria yang dikenalkan oleh Pong Karassuk sejak tahun 2014, pungkasnya

Inilah temuan fakta yang ditemukan oleh Kapolres dan pelaku saat ini diamankan 6 orang dan 1 pelaku sudah diamankan, positif bersalah akan bertanggung jawab serta 5 lainnya dalam proses pemeriksaan.(John Brahman).

Terkirim dari Samsung Mobile