WASIOR, Kabartimur.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Teluk Wondama, Rabu (15/10) menyalurkan sumbangan berupa bahan makanan kepada 15 jemaat Gereja Kristen Injili (GKI) yang menjadi panitia lokal perayaan Satu Abad Nubuatan Pendeta I.S Kijne di Tanah Papua.
Ketua DPC PKS Teluk Wondama Mahadin memimpin langsung penyerahan sumbangan ke-15 jemaat GKI yang juga menjadi tuan rumah untuk menampung tamu yang akan menghadiri perayaan bersejarah itu pada 25 Oktober 2025.
Yakni dari Jemaat Solafide Warway Dotir, Distrik Wasior hingga Jemaat Bethel Tandia, Distrik Rasiei.
“Ini sebagai tanda PKS ikut berandil untuk mendukung Perayaan Satu Abad ini. Kami berharap jangan dilihat dari nilai barangnya tetapi ini merupakan wujud keperdulian PKS untuk ikut berperan serta dalam perayaan ini, “kata Mahadin di sela-sela penyerahan sumbangan di Gereja GKI Jemaat Betesda Manggurai.
Mahadin menegaskan, DPC PKS Teluk Wondama sebagai bagian dari Kabupaten Teluk Wondama memiliki kewajiban moril untuk mendukung suksesnya Perayaan Satu Abad Peradaban Orang Papua itu.
“Sebagai bagian dari masyarakat Teluk Wondama kami DPC PKS terpanggil untuk terlibat mendukung perayaan ini. Jadi ini yang bisa kami berikan untuk mendukung Satu Abad ini. Kami doakan semoga Perayaan Satu Abad ini berjalan aman lancar dan sukses, “kata anggota DPRK Teluk Wondama ini.
Ketua Jemaat GKI Betesda Manggurai, Distrik Wasior Pendeta Maria Epa menyambut baik dari mengapresiasi sumbangan berupa bahan makanan dari DPC PKS Teluk Wondama.
Jemaat Betesda Manggurai sendiri akan menampung sedikitnya 600 tamu dari sejumlah wilayah di Tanah Papua.
“Sebagai pemimpin jemaat dan mewakili jemaat di Wondama kami sangat bersyukur kepada Tuhan untuk pemberian dari PKS. Terima kasih banyak karena kami boleh mendapatkan bantuan dari PKS,”ucap Pendeta Epa.
Untuk diketahui, perayaan Satu Abad Nubuatan Pendeta Izaak Samuel Kijne merupakan perayaan untuk mensyukuri 100 tahun dimulainya pendidikan formal pertama yang mendidik orang asli Papua.
Sekolah formal pertama untuk nendidik orang Papua mengenal menulis dan membaca, pertukangan, pertanian juga beragam pengetahuan lainnya dibuka dan dikembangkan oleh Izaak Samuel Kijne, misionaris pewarta Injil asal Belanda pada 25 Oktober 1925 di Bukit Aitumeiri, Miei Teluk Wondama.
Panitia telah mengundang seluruh kepala daerah juga para tokoh penting se Tanah Papua untuk menghadiri perayaan akbar itu.
Hingga 10 hari menjelang puncak acara, tercatat hampir 10 ribu orang telah mendaftarkan diri untuk hadir pada Perayaan Satu Abad Peradaban Orang Papua yang nantinya dipusatkan di kawasan Situs Batu Peradaban di Miei, Distrik Wasior. (Nday)