WASIOR, Kabartimur.com – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat mulai tahun ini menetapkan budidaya ayam petelur sebagai program unggulan bidang peternakan.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Korneles Paduai mengatakan budidaya ayam petelur dipilih karena memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan lantaran tersedia pasar yang cukup terbuka.
Sebab selama ini kebutuhan telur ayam di Teluk Wondama sebagian besar masih didatangkan dari luar daerah.
Paduai menjelaskan, untuk mendorong bertumbuhnya peternakan ayam petelur, pada tahun ini pihaknya akan memfasilitasi penyediaan enam unit kandang ayam petelur dengan kapasitas masing-masing 120 ekor.
Dinas juga mendatangkan bibit ayam petelur termasuk pakan untuk satu kali pemberian.
“Di tahun 2025 kami sudah programkan untuk bangun enam kandang untuk usaha ayam petelur dengan kapasitas 120 ekor. Kita targetkan produksi telur setiap hari tiga sampai empat rak.
Ini nanti kita khususkan kepada petani OAP (Orang Asli Papua) yang mampu, “kata Paduai di kantor Dinas Pertanian dan Pangan di Rasiei, Selasa (18/2/2025).
Budidaya ayam petelur juga dilakukan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mana membutuhkan ketersediaan telur ayam dalam jumlah besar.
Pihaknya telah mendapatkan informasi dari Kodim 1811/Teluk Wondama bahwa telur ayam yang dibutuhkan dalam Program MBG mencapai 700 rak perbulan atau setara 21.000 butir.
Sehingga menurut Paduai, Program MBG merupakan peluang pasar yang cukup besar yang harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Wondama.
“Kita lihat bahwa ini peluang untuk bisa meningkatkan pendapatan petani dan mendukung Makan Bergizi Gratis.
Artinya untuk kebutuhan makan gratis ini kebutuhan telur itu tidak didatangkan dari luar tapi sebagian itu kita penuhi dari produksi peternak kita sendiri, “ujar alumni SPMA Negeri Manokwari ini.
Dengan peluang pasar yang cukup besar itu, Paduai menargetkan dalam lima tahun ke depan sudah berdiri sebanyak 50unit kandang ayam petelur di Teluk Wondama yang dikelola oleh peternak asli Papua.
Adapun sejauh ini baru terdapat tiga lokasi budidaya ayam petelur di Teluk Wondama dengan jumlah produksi rata-rata kurang dari 1000 telur perhari.
Untuk mewujudkan itu, pihaknya juga telah menggandeng beberapa pengusaha di kota Wasior sebagai penyedia pakan juga sebagai penampung telur sekaligus sebagai bapak asuh bagi para peternak.
“Jadi ke depan kita fokus untuk ayam petelur. Kita cari komoditas yang langsung cepat bisa mendatangkan uang bagi petani,” ucap mantan Kabid Penyuluh dan Kabid Tanaman Pangan ini. (Nday)