DPRK Tetapkan APBD Teluk Wondama Tahun 2025 Rp1,049 Trilyun, Fraksi Golkar Bersatu Tolak

WASIOR, Kabartimur.com– Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Teluk Wondama, Papua Barat,  Senin (23/12) resmi menyetujui dan mengesahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Teluk Wondama Tahun Anggaran 2025 sebesar 1,049 trilyun rupiah.

Ketua Sementara DPRK Teluk Wondama Sara Silambi selaku pimpinan rapat paripurna mengajak semua elemen masyarakat Teluk Wondama untuk ikut serta mengawal pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2025.

“Kita bersama-sama mengawasi pelaksanaan setiap program dan kegiatan (tahun 2025) yang dijalankan pemerintah daerah sehingga harapannya semua program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik, tepat sasaran dan tepat guna, “kata Sara.

 

Hal senada juga disampaikan Bupati Hendrik Mambor yang mengharapkan masyarakat ikut mengawal pelaksanaan APBD 2025.

 

“Saya mengajak masyarakat ikut mengawal pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2025 agar bisa dilaksanakan dengan baik, benar dan transparan, ” kata Mambor dalam pidato penutupan rapat paripurna.

 

APBD Teluk Wondama Tahun Anggaran 2025 berupa Pendapatan sebesar Rp1.049.756.611.984,80.

Terdiri dari 1)Pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 47.401.688.000, 2)Pendapatan Transfer Rp1.000.354.923.984,80 dan 3)Lain-lain Pendapatan yang Sah Rp2.000.000.000.

Baca Juga :   Salurkan Bantuan Bapok untuk Tukang Ojek, Kapolres Wondama Minta Tarif Ojek Jangan Naik Berlebihan

Kemudian Belanja dianggarkan sebesar RpRp1.049.106.611.984,80 dengan rincian 1)Belanja Operasi Rp704.603.922.052,80.

2)Belanja Modal Rp204.478.256.732.  3)Belanja Tak Terduga Rp5.000.000.000 dan 4)Belanja Transfer Rp135.024.433.200.

Rapat paripurna pembahasan hingga persetujuan rancangan peraturan daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2025 menjadi peraturan daerah hanya diikuti empat fraksi dari total lima fraksi di DPRK Teluk Wondama. Yakni Fraksi Gerindra, Fraksi Persatuan dan Keadilan Nasional, Fraksi Harapan Rakyat dan Kelompok Khusus (DPRK jalur pengangkatan).

Sementara Fraksi Golkar Bersatu menyatakan menolak membahas dan menyetujui APBD Tahun Anggaran 2025.

 

Fraksi Golkar Bersatu yang beranggotakan enam orang memutuskan untuk keluar (walk out) saat rapat paripurna pertama pada Jumat (21/12) dan tidak lagi menghadiri persidangan sampai penutupan.

Ketua Fraksi Golkar Bersatu Bernadus Imburi mengatakan ada dua alasan utama yang membuat pihaknya memutuskan menolak menyetujui APBD Tahun 2025 dan memilih meninggalkan persidangan.

Pertama, penyerahan materi KUA-PPAS (kebijakan umum anggaran – plafon prioritas anggaran sementara) tahun 2025 yang diserahkan eksekutif tidak disertai dengan dokumen RKPD (rencana kerja pemerintah daerah tahun 2025).

Baca Juga :   Tugas Sebagai Pjs Bupati Tuntas, Derek Ampner Harap Pilkada Teluk Wondama Sukses Tanpa PSU  

Menurut Imburi, RKPD harus dilampirkan karena menjadi pedoman dalam penyusunan KUA-PPAS. Dengan begitu anggota DPR bisa memiliki acuan dalam membahas dan mengkoreksi KUA-PPAS.

“(KUA-PPAS) Diserahkan sehari sebelumnya dengan sedikit tekanan bahwa besoknya kami itu harus tandatangani nota persetujuan. Padahal sebelumnya itu saya sudah minta RKPD, “kata Imburi.

 

“RKPD tidak dikasih yang disodorkan ke kami hanyalah renja-renja (rencana kerja) OPD yang belum dibukukan. Saya tidak mau terima itu karena itu bukan RKPD, “jelas Imburi ditemui di kantor DPRK di Rasiei, Senin siang.

Kedua, APBD Tahun Anggaran 2025 tidak memuat program kerja Pasangan Elysa Auri-Alex Marani (AMAN) yang telah ditetapkan KPU Teluk Wondama sebagai pemenang Pilkada Teluk Wondama Tahun 2024.

Imburi yang merupakan Ketua Tim Pemenangan Pasangan AMAN mengklaim APBD Tahun 2025 semestinya mengakomodir sebagian dari program kerja atau visi dan misi Pasangan AMAN yang merupakan pemenang Pilkada Teluk Wondama Tahun 2024.

Baca Juga :   Jadi Ketua Sementara DPRD, Herman Sawasemariay Ingatkan Hukum Tabur-Tuai

“Bahwa pemenang Pemilukada gubernur, bupati/walikota itu visi misinya harus masuk karena mereka akan dilantik awal tahun ini. Dengan caranya TAPD harus ketemu siapa yang menangkan pemilihan. Tapi sampai hari ini belum ada yang datang temui Auri (Elysa Auri),” ujar Imburi

“Sehingga tak satupun program dari Elysa Auri yang akan pimpin Wondama masuk dalam dokumen-dokumen tadi. Jadi sikap Fraksi Golkar Bersatu adalah menolak (APBD 2025) dan kami tidak ikut sidang sampai selesai. Kami keluar, “pungkas Bupati Teluk Wondama Periode 2016-2021 ini.

Untuk diketahui KPU Teluk Wondama telah menetapkan Pasangan Elysa Auri-Antonius Alex Marani sebagai pemenang Pilkada Teluk Wondama Tahun 2024 dalam rapat pleno pada 7 Desember 2024.

Pasangan Hendrik Mambor-Andarias Kayukatuy (HEMAT) yang merupakan bupati dan wakil bupati petahana menolak keputusan KPU Teluk Wondama dan mengajukan gugatan PHPU ke Mahkamah Konstitusi.

Sehingga sampai saat ini belum ada penetapan pasangan bupati dan wakil bupati Teluk Wondama terpilih hasil Pilkada Tahun 2024. (Nday)

 

 

Pos terkait