Dirujuk ke Jakarta, Dos Santos Runaki, Bayi Penderita Hidrosefalus Didoakan Bisa Sembuh

WASIOR – Dos Santos Runaki, bayi malang penderita hidrosefalus akhirnya dirujuk ke RS Gatot Subroto di Jakarta guna mendapat perawatan medis yang lebih intensif.

Bayi berusia 1 tahun 8 bulan itu berangkat dari Wasior ke Manokwari, Senin sore (7/10/2019) dan selanjutnya terbang ke Jakarta. Biaya perjalanan dan pengobatan Runaki selama di Jakarta ditanggung oleh Pemkab Teluk Wondama.

Sang ibu, Agnes Paula Runaki mengaku sangat bersyukur karena putera semata wayangnya itu akhirnya berkesempatan mendapatkan perawatan medis yang lebih baik dan lengkap di Jakarta.

“Saya berharap dengan ini bisa membantu saya punya anak bisa cepat sembuh, bisa cepat pulih karena saya juga tidak sampai hati lihat saya punya anak seperti begini, “ ujar Agnes ditemui di RSUD Teluk Wondama di Manggurai sebelum berangkat menuju ke pelabuhan.

Ibu muda kelahiran 1995 inipun tak lupa berterima kasih kepada Pemkab Teluk Wondama yang telah menunjukkan perhatian dan kepedulian yang besar. Juga kepada semua pihak baik secara perorangan maupun kelompok yang telah memberi bantuan dana untuk perawatan Runaki.

Baca Juga :   Turun ke Wondama, Anggota MRPB Aleda Yoteni Terima Aduan Soal Dana Otsus hingga Keluhan Mama-mama Papua

“Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada semua yang telah memberi perhatian untuk anak saya, “ ucap Agnes.
Sekretaris Daerah Teluk Wondama Denny Simbar membenarkan biaya perawatan Dos Santos Runaki di Jakarta termasuk perjalanan ditanggung oleh Pemda. Menurutnya, hal itu sudah menjadi kewajiban Pemda untuk hadir dan membantu warganya yang mengalami permasalahan.

Pemkab Wondama sebelumnya pernah memberikan bantuan biaya pengobatan bagi bayi Runaki. Saat itu keluarga membawa Runaki berobat ke Jayapura. Namun pengobatan yang diterima tidak maksimal antara lain karena bantuan dana yang diberikan tidak memadai.

“Waktu itu kurang diantisipasi soal pendanaannya. Oleh karena itu, mudah-mudahan sekarang kita maksimalkan. Mudah-mudahan dengan dukungan yang maksimal proses perawatannya bisa lebih baik.

Tapi itu semua kita kembalikan kepada Tuhan yang mengatur semua. Sambil kita berupaya kita berdoa juga mudah-mudahan mukjizat Tuhan bisa terjadi pada adik Runaki ini, “ kata Simbar yang ikut mengantar keberangkatan bayi Runaki dari RSUD menuju pelabuhan Wasior.

Baca Juga :   Wabup Andi Kayukatuy Minta Kadistrik Teluk Duairi yang Baru Aktif Lakukan Pembinaan Kemasyarakatan

Dos Santos Runaki diketahui menderita hidrosefalus yang ditandai dengan pembengkakan kepala semenjak berusia lebih kurang 1 bulan. Padahal saat dilahirkan kondisinya masih normal.

Dia sempat dirujuk ke Jayapura dengan bantuan dana dari Pemkab Wondama. Namun perawatan medis yang diterima tidak maksimal lantaran sang ibu tidak memiliki dana yang cukup. Dan akhirnya dia dibawa kembali ke Wasior. Sejak itu, Runaki kecil hanya dirawat seadanya di rumah oleh sang ibu karena keluarga tidak memiliki biaya.

Sejak foto bayi Runaki viral di media sosial, simpati kepada bayi Runaki terus mengalir dari berbagai pihak. Di kota Wasior sendiri, sejak Minggu (6/10/2019) sejumlah komunitas bergerak melakukan penggalangan dana.

Mereka turun jalan meminta sumbangan kepada para pengendara juga menarik sumbangan suka rela secara perorangan dari warga. Juga dilakukan penggalangan dana melalui situs kitabisa.com.

Baca Juga :   Wondama Gelontorkan 8 M untuk Pengembangan Jagung, Petani yang Terlibat dapat Insentif 6 Juta

Para pejabat dan PNS Pemkab Wondama juga mau tidak ketinggalan. Mereka melakukan aksi spontan untuk Runaki usai apel gabungan di kantor bupati di Isei, Senin pagi. Sumbangan juga datang dari ikatan kerukunan daerah. Dana yang terkumpul langsung diserahkan kepada sang ibu Agnes Runaki.

Agnes mengaku, dalam dua hari terakhir dia terus mendapat sumbangan dana dari berbagai pihak yang peduli. Tidak hanya di Teluk Wondama, bantuan juga datang dari luar daerah.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak-bapak dari Pemda, para relawan kemanusian juga semua yang lain yang telah memberikan sumbangan, “ ujar Agnes. (Nday)

Pos terkait