WASIOR – Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat optimistis bisa memenuhi target cakupan pemberian vaksin Polio dari Kementerian Kesehatan sebesar 95 persen.
Seperti diketahui virus Polio tidak hanya menyebabkan kelumpuhan (lumpuh layu) pada anak-anak tetapi juga bisa mengakibatkan kematian.
Akibat kejadian luar biasa (KLB) Polio di Kabupaten Yahukimo, Papua, Kemenkes mengharuskan Pemprov Papua dan Papua Barat menyelenggarakan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio sebagai upaya untuk mencegah menyebarnya virus Polio.
Sub PIN Polio dilaksanakan dalam dua tahap, pertama pada 1-7 April dan tahap kedua pada 1-7 Mei 2019.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Wondama Hanok Waprak mengatakan pihaknya sudah punya pengalaman saat pemberian vaksin Campak dan Rubella pada tahun 2018. Ketika itu persentase cakupan pemberian vaksin MR di Wondama mencapai lebih dari 95 persen.
“Kita sudah advokasi semua Puskesmas. Mereka sudah paham dulu, mengerti tentang kegiatan yang harus dilakukan, mereka bikin mereka punya planning, persiapan logistik dan kebutuhan dana. Saya kira itu bisa dicapai, “ ujar Waprak usai Sosialisasi dan Advokasi Sub PIN Polio, Pemberian Obat dan Pencegahan Massal Kecacingan di hotel Aitumeiri Inn, di Miei, Wasior, Kamis (28/3).
Sosialisasi tersebut dibuka oleh Asisten Sekda Bidang Pemerintahan Jack Ayamiseba dihadiri oleh para kader posyandu, tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan paguyuban, kepala distrik serta pemangku kepentingan lainnya.
Adapun sasaran pemberian vaksin Polio adalah anak-anak dan remaja dari usia 1 bulan hingga 15 tahun. Di Wondama sendiri sasarannya mencakup 11.976 orang yang tersebar di 13 distrik, 75 kampung dan 1 kelurahan. Sementara logistik berupa vaksin yang dipersiapkan sebanyak 1.878 vial.
“Vaksin sudah kami distribusikan ke semua Puskesmas di 13 Distrik jadi kami yakin target 95 persen itu bisa dipenuhi. Saya kira bisa (tercapai), kemarin Rubella kita bisa bahkan melebihi, “ ucap Waprak.
Sebelumnya dalam sambutan mewakili Bupati, Jack Ayamiseba mengharapkan Dinas Kesehatan memberikan sosialisasi secara luas kepada masyarakat tentang bahaya virus Polio. Termasuk pentingnya pemberian vaksin juga imunisasi.
“Ini barang bahaya karena tidak terlihat. Di kampung-kampung orang bilang kena suanggi, kena guna-guna. Jadi harap Dinas Kesehatan berikan pemahaman yang baik. Sayang sekali kalau anak-anak kita cacat seumur hidup. Jadi kita harus jauh-jauh hari antisipasi ini, “ pesan Ayamiseba. (Nday)