Manokwari, kabartimur.com- Dinas Kesehatan (Dinkes) Manokwari, Papua Barat mengejar capaian pekan imunisasi nasional (PIN) polio putaran kedua dan tiga yang belum memenuhi target secara nasional yaitu 95 persen.
Plt Kepala Dinkes Manokwari Marthen Rantetampang di Manokwari, Selasa, mengatakan capaian PIN polio putaran kedua baru mencapai 85,3 persen dan putaran ketiga 35,4 persen dari total sasaran 30.025 anak.
“Per tanggal 30 September putaran pertama sudah capai target nasional sebanyak 95 persen atau 28.514 anak sudah mendapat dosis pertama polio. Sedangkan putaran kedua masih 25.704 anak dan putaran ketiga 10.621 anak,” katanya.
Dinkes Manokwari melakukan langkah-langkah percepatan dalam pemberian imunisasi dengan menerjunkan petugas puskesmas memberikan imunisasi dari rumah ke rumah.
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan pemangku kepentingan di sektor lain seperti ketua RT dan RW, lurah, kepala kampung termasuk tokoh-tokoh agama hingga kader posyandu.
Capaian imunisasi tahap kedua terendah justru terjadi pada puskesmas-puskemas di area perkotaaan Manokwari yaitu Puskesmas Wosi, Puskemas Amban dan Puskesmas Wosi. Sedangkan puskesmas lain sudah di atas 95 persen.
Di Puskesmas Sanggeng dari target sasaran 8.217 anak baru tercapai 55,3 persen atau 4.544 anak. Puskesmas Wosi dari target sasaran 4.276 anak baru tercapai 83,3 atau 3.562 anak.
Sedangkan Puskesmas Amban dari target sasaran 2.246 anak baru tercapai 76,7 persen atau 1.722 anak.
“Untuk capaian imunisasi putaran ketiga masih rendah karena kita harus mengejar dulu capaian putaran kedua. Jadi dalam PIN polio itu, satu anak harus mendapat tiga dosis polio secara bertahap,” katanya.
Ia menjelaskan, capaian PIN polio di wilayah kota lebih rendah karena banyak orang tua yang memiliki kesibukan aktifitas di luar rumah dibanding mengurusi anaknya.
Hal itu membuat orang tua seolah tidak mempunyai waktu untuk membawa anaknya ke posyandu atau puskesmas agar anak mendapat imunisasi polio.
“Karena itu, untuk langkah percepatan, kita turunkan petugas beri imunisasi dari rumah ke rumah. Selain itu kita juga sosialiasi pada pemangku kepentingan sektor lain pentingnya imunisasi polio, apalagi pemberian imunisasi adalah hak anak yang harus dipenuhi,” ujarnya. (Red/*)