WASIOR, Kabartimur.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Teluk Wondama bersama Inspektorat Daerah dan Unit Tipidkor Sat Reskrim Polres melakukan monitoring dan evaluasi (monev) progres pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) skala individu di lima kampung/desa, Selasa (2/12/2025).
Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas PUPR Teluk Wondama, Benon Inggesi selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) mengatakan, pembangunan SPALD-S merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan lingkungan masyarakat.
“Program ini bukan sekadar membangun fasilitas, tetapi membangun pola hidup bersih dan sehat, “ ujar Benon melalui keterangan pers yang diterima kabartimur.com, Rabu malam.
Monitoring dilaksanakan di Kampung Dotir, Kampung Moru dan Kampung Maniwak di Distrik Wasior serta Kampung Sasirey dan Kampung Tandia, di Distrik Rasiei dengan total 125 unit SPALD-S.
Setiap kampung penerima mendapat jatah 25 unit dengan pembangunannya dilakukan secara swakelola oleh masyarakat melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).
Benon menjelaskan, pelaksanaan secara swakelola oleh KSM memberi kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat langsung dan memastikan kualitas pekerjaan sesuai kebutuhan mereka.
“Monitoring bersama Inspektorat dan Tipidkor Polres ini dilakukan agar seluruh proses berjalan transparan dan bebas dari potensi penyimpangan,” kata Benon.
Sebagai informasi, SPALD-S merupakan sistem pengelolaan air limbah domestik yang mengolah limbah langsung di lokasi sumber.
Setelah diolah, lumpur tinja yang terbentuk selanjutnya akan diangkut menggunakan sarana angkut menuju Sub-sistem Pengolahan Lumpur Tinja. Sehingga proses pengolahan berlangsung secara aman, efektif, dan ramah lingkungan.
Tujuan utama SPALD-S adalah mengurangi dampak negatif air limbah domestik melalui pengolahan yang efisien, bertanggung jawab, dan memenuhi standar sanitasi.
SPALD-S menggunakan anggaran APBN melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) pada bidang sanitasi. Sarana yang dibangun terdiri dari bilik MCK dan tangki septik sebagai fasilitas utama.
“SPALD-S menjadi solusi bagi kawasan pemukiman yang belum terlayani sistem pengolahan air limbah baik secara individual maupun komunal. Ini juga menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama memperkuat pelayanan sanitasi berkelanjutan serta pencegahan stunting, “jelas Benon.
Dari monev itu, tim gabungan menilai progres pekerjaan sudah sesuai dengan rencana.
Demikian pula kualitas material yang dipergunakan telah memenuhi standar serta pelaksana KSM memahami prosedur teknis yang harus diterapkan.
Tim juga memberikan pendampingan administrasi kepada KSM agar pengelolaan dana DAK berjalan transparan dan akuntabel. (Nday)







